Presentasi penggunaan AI generatif oleh Ethlas dalam ajang Google Cloud Gen AI SEA Media Summit 2023
Presentasi penggunaan AI generatif oleh Ethlas dalam ajang Google Cloud Gen AI SEA Media Summit 2023

Google Cloud Gen AI SEA Media Summit 2023

AI, Blockchain, dan Komunitas di Dunia Gaming

Mohammad Mamduh • 20 Oktober 2023 13:53
Singapura: Penggunaan kecerdasan artifisial di dunia gaming sebenarnya bukan hal baru. Dalam menciptakan dunia permainan, AI punya perang vital dalam membuat suasana di dalam game lebih hidup.
 
Munculnya AI generatif membuka peluang bagi developer dalam membawa game ke tahap berikutnya. Salah satunya seperti yang dijelaskan oleh Ethlas, startup yang menggarap game berbasis Web3.
 
Game mereka yang terkenal adalah Battle Showdown. Mengusung konsep platformer, game ini mengandalkan mode PvP, yang berarti punya komunitas yang cukup besar. Co-Founder Ethlas Elton Sam menjelaskan bahwa saat ini Battle Showdown telah diunduh sebanyak 400 ribu kali.

"Indonesia, Thailand, dan Malaysia adalah pasar utama kami," ungkapnya. Lebih spesifik, Elton mengatakan sekitar 40 persen pemain berasal dari Asia Tenggara, dan ada sekitar 30 persen dari Amerika Latin. Gamer Indonesia sendiri diperkirakan Elton telah mencapai setengah dari pemain Asia Tenggara. 
 
Dalam ajang Google Cloud Gen AI SEA Media Summit 2023, ia memberikan contoh pemanfaatan AI generatif dari sisi developer. Mereka menggunakan model AI demi meningkatkan pengalaman bermain lewat skin untuk item di dalam game.
 
Pada konteks ini, Elston mengatakan Ethlas mengadopsi Google Cloud Vertex AI dan Stable Diffusion untuk menghasilkan gambar-gambar unik. Nantinya, gamer bisa mendesain item sendiri seperti senjata, dan tidak perlu menggambar desainnya setara dengan desainer profesional.
 
Secara otomatis, AI akan memberikan beberapa referensi unik dari desain item yang telah digambar, dan gamer sudah bisa langsung menggunakannya.
 
Memakai blockchain, setiap desain item punya identifikasi khusus yang akan merujuk kepada pemilikhnya. Inilah salah satu model bisnis Ethlas, yang memanfaatkan konten dari komunitas. Kita mungkin mengenalnya dengan istilah UGC (User Generated Content).
 
Konsep UGC juga sudah hal umum di dunia gaming. Beberapa game besar seperti Animal Crossing atau Roblox juga telah mengajak pemainnya untuk berkreasi sesuka hati. "TikTok juga merupakan salah satu contoh UGC yang terbaik," lanjut Elston. Ia mengungkap Ethlas telah menyiapkan sejumlah roadmap, dengan perilisan sejumlah konten yang akan muncul secara berkala.
 
Selain layanan game, Ethlas juga punya satu unit bisnis lainnya yang fokus pada keamanan siber. Elston mengatakan kemunculan unit ini tidak disengaja, karena pada misi utamanya saat itu adalah mengamankan layanan gaming yang sudah berjalan. 
 
Saat ini, Ethlas telah memiliki valuasi sekitar USD80 juta, dengan beberapa suntikan dana dari investor seperti venture capital. Mereka menargetkan pertambahan pengguna organik, termasuk di Indonesia. Elston menutup penjelasannya dengan mengatakan bahwa akan ada beberapa kegiatan untuk Indonesia di waktu mendatang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan