Salah satu penyebab mudah tersebarnya malware ini adalah mayoritas komputer tersebut masih menggunakan Windows XP, yang sudah tidak mendapat dukungan dari Microsoft. Menanggapi serangan tersebut, Microsoft langsung mengeluarkan update darurat untuk Windows XP.
Ini merupakan langkah yang tidak biasa dari Microsoft, mengingat mereka biasanya tidak akan memberikan perlindungan tambahan terhadap sistem operasi mereka yang sudah ketinggalan zaman. Kenyataannya, masih sangat banyak pengguna yang komputernya menjalankan Windows XP, baik itu konsumen perorangan maupun korporasi.
Khusus untuk korporasi, mereka memiliki perjanjian tertentu terakit dukungan pemeliharaan sistem atau keamanan sesuai kebutuhan, sementara konsumen biasa tetap diminta untuk mengadopsi OS yang lebih baru. Pembaruan keamanan darurat ini akan menyasar pengguna Windows XP, Windows 8, dan Windows Server 2003.
"Melihat dampak yang sangat besar kepada pelanggan dan bisnis mereka atas serangan ini, kami memutuskan untuk merilis pembaruan keamanan sesuai perjanjian tertentu (dengan pelanggan perusahaan)," Phillip Misner, Security Group Manager Microsoft dikutip dari The Verge.
Sekitar 75 ribu komputer di 99 negara terkena serangan ransomware bernama WannaCry, yang mengunci komputer korban dan meminta tebusan senilai USD300 (sekitar Rp3,9 juta) jika ingin membukanya kembali. WannaCry juga menghantam Indonesia, dengan Rumah Sakit Harapan Kita dan Rumah Sakit Dharmais yang menjadi korbannya.
"Dengan adanya serangan siber ini, kami minta agar masyarakat tetap tenang dan meningkatkan kehati-hatian dalam berinteraksi di dunia siber,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel A. Pangerapan dalam keterangan resmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News