E-commerce asal Tiongkok JD.com mencoba membuktikannya lewat salah satu layanan ritel mereka, 7Fresh. Bisa dibilang, langkah yang mereka ambil ini juga telah diadopsi oleh beberapa kompetitornya.
Dalam acara JD 618 di Beijing, mereka juga memperkenalkan 7Fresh. Ritel offline yang dibuka sejak bulan Januari tahun ini merupakan salah satu strategi JD sebagai e-commerce yang menawarkan produk langsung ke konsumen secara offline.
7Fresh punya makna “segar dan baru, seminggu tujuh hari”, yang berarti menawarkan produk berupa buah-buahan, sayuran, dan daging segar.
Satu hal yang menarik begitu masuk ke dalam 7Fresh adalah konsumen bisa memindai barcode yang tertera di setiap produk. Dari barcode ini konsumen bisa mengenai beberapa informasi penting, seperti asal produk, waktu yang tepat untuk mengkonsumsi, kadar manis, dan penilaian konsumen terhadapnya.

Tidak harus datang, konsumen yang berada dalam jangkauan kurang dari 3 kilometer juga bisa memesan ke 7Fresh secara online. Caranya lewat aplikasi 7Fresh.
Setelah dipesan, petugas akan mengambil produk dari daftar yang telah diberikan, kemudian memasukkannya ke dalam kantong belanja. Kantong belanja ini kemudian dibawa ke tim pengirim lewat rel khusus yang menggantung di langit-langit 7Fresh.
Toko ritel ini menargetkan 30 menit produk telah sampai di konsumen. Untuk mereka yang datang langsung, 7Fresh mengutamakan pembayaran non-tunai, yang berarti juga memanfaatkan aplikasi 7Fresh.

Konsumen akan melihat mesin kasir yang sudah tidak diisi manusia. Mesin kasir ini hanya menyediakan pemidai yang kemudian pembayarannya memanfaatkan dompet digital, seperti WeChat.
Kehadiran ritel seperti 7Fresh merupakan salah satu cara para pemain besar industri e-commerce global merangkul konsumen.
Dalam konteks ini, konsumen adalah mereka yang sudah terbiasa mendatangi toko ritel untuk melihat atau mencoba produk secara langsung. Begitu tertarik, mereka dirayu untuk memanfaatkan aplikasi yang memudahkan dan mempercepat proses pembayaran.
Harapannya, konsumen terbiasa menggunakan aplikasi, sehingga mereka bisa menghemat waktu dan tidak perlu lagi meluangkan waktu datang ke satu toko. Ini juga membangun kepercayaan terhadap satu merek, sehingga tidak perlu khawatir ketika mereka membeli produk yang diinginkan tanpa melihatnya terlebih dahulu.

Selain JD, Alibaba dan Amazon juga telah membangun toko serupa. Alibaba lewat Hema, yang saat ini mulai beroperasi di Hangzhou, Tiongkok. Sedangkan Amazon lewat Amazon Store yang sudah digelar di Amerika Serikat.
Untuk Indonesia, JD.ID juga mulai mengoperasikan toko offline lewat JD.ID X, yang dibuka di Jakarta Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id