"Tingkat GDP Indonesia dan Eropa beda, di Eropa lebih tinggi. Jadi kalau kita tawarkan dengan harga segitu, konsumen di sana tak berkeberatan untuk beli. Kalau dijual segitu di sini, akan banyak keributan yang bahkan justru dari masyarakat yang bukan target konsumen Find X," ujar PR Manager Oppo Indonesia Aryo Medianto.
Selain itu, penawaran harga lebih terjangkau di Indonesia juga karena Oppo memiliki pabrik, sehingga memungkinkannya untuk menekan biaya produksi Find X.
Sementara itu, produk yang dipasarkan di wilayah Eropa harus berasal dari pabrik di Tiongkok, sehingga biaya import dibebankan pada harga jual.
Tidak hanya menyoal Produk Domestik Bruto (GDP), penawaran harga lebih terjangkau ini menjadi salah satu cara Oppo untuk memberikan peluang bagi konsumen di Indonesia agar dapat mencoba teknologi yang diusung oleh Find X.
Sebagai informasi, Oppo Find X pertama kali dipasarkan di Eropa dengan harga sebesar EUR999 (Rp16,2 juta) untuk versi reguler, dan EUR1.699 (Rp28 juta) untuk edisi spesial Lamborghini. Sedangkan di Indonesia, Find X dipasarkan seharga Rp12,5 juta.
Peluncuran Find X juga turut menandai kemunculan kembali Oppo di pasar perangkat high-end, setelah sempat vakum selama empat tahun dari kategori ini. Namun, Oppo belum dapat memastikan bahwa perusahaannya akan menghadirkan perangkat unggulan lain di tahun mendatang.
"Kita akan lihat respon masyarakat ke Find X dulu, kurang lebih seperti apa. Dari sana, nanti kita pertimbangkan lagi langkah selanjutnya," tutup Aryo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News