ilustrasi: Ibtimes.com
ilustrasi: Ibtimes.com

Menyusun Peta Mobile Money

Mohammad Mamduh • 29 Januari 2015 09:40
medcom.id: Prospek menjanjikan mobile money tidak hanya terletak pada perampingan proses transaksi pembayaran bagi pembeli dan penjual. Namun yang lebih penting adalah kemampuannya dalam menyediakan akses keuangan untuk masyarakat yang tidak terjamah oleh bank atau unbanked population dengan biaya akuisisi yang relatif rendah, serta menyediakan layanan yang lebih baik untuk pelanggan.
 
GSMA, sebuah asosiasi industri perangkat bergerak, memproyeksikan bahwa bursa pengiriman uang formal secara global dapat tumbuh hingga lebih dari USD1 triliun dalam kurun waktu lima tahun berkat layanan yang tersedia pada perangkat bergerak. Saat ini, layanan mobile money telah tersedia di lebih dari 58 negara di dunia, tetapi belum terdapat standar yang mendukung layanan ini.
 
Menanggapi hal tersebut, Accenture menyampaikan sebuah paparan bertajuk “Menyusun Peta Jalan Mobile Money” untuk memberikan informasi mengenai perkembangan terkini yang ditawarkan oleh layanan mobile money dan bagaimana menyusun peta jalan guna mencapai kesuksesan dalam menerapkan layanan tersebut pada acara Mobile Money & Digital Payments Asia 2015 di Jakarta, 20 - 22 Januari 2015.

“Layanan mobile money sebenarnya telah tersedia, namun masih sebatas memiliki rekening untuk membayar tagihan, mengambil uang dari ATM, mengirimkan uang; tapi belum digunakan untuk melakukan pembayaran pelayanan publik seperti eToll, air, listrik, pembelian segala jenis barang -ritel; bahkan manajemen finansial yang menggunakan perangkat bergerak untuk membeli asuransi, hipotek/surat gadai, aset finansial, dan lain sebagainya. Kemampuan mobile money untuk memfasilitasi sektor keuangan telah membuka peluang bagi perkembangan potensinya yang besar,” ungkap Dipen Mehta, Managing Director, Accenture Digital.
 
Mehta mengungkapkan bahwa tantangan terbesar dalam implementasi mobile money di Indonesia adalah ketidakpastian regulasi. Sedangkan dalam hal keamanan, menurut hasil survei Accenture, 52% dari konsumen Indonesia (41% secara global) mempercayakan data pribadinya kepada bank, diikuti oleh operator telekomunikasi sebanyak 35% (27% secara global). Data ini menunjukkan bahwa kepercayaan pelanggan pada bank dan operator telekomunikasi akan memudahkan implementasi mobile money.
 
“Untuk memanfaatkan kesempatan yang ditawarkan mobile money, langkah pertama yang harus diambil adalah menciptakan kerjasama antar semua pihak dan mensosialisasikan pentingnya dan mudahnya penggunaan mobile money,” Mehta menjelaskan lebih lanjut.
 
Oleh karena itu, sistem interoperability yang memungkinkan terciptanya ekosistem kolaborasi antara regulator, operator telekomunikasi dan bank merupakan syarat yang wajib dipenuhi agar layanan mobile money dapat memiliki pondasi yang kuat untuk kemudian berkembang, dan bertambah besar.
 
Selain kolaborasi, regulasi juga penting dalam menciptakan dan menjaga ekosistem yang memungkinkan pertumbuhan layanan ini. Para pembuat kebijakan dapat menciptakan ruang untuk mendukung perkembangan mobile money.
 
“Para pembuat kebijakan cenderung memfokuskan perhatiannya pada perlindungan masyarakat, bukan kepada cara agar layanan ini dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Pihak pembuat kebijakan harus diberikan kesadaran mengenai pentingnya ekosistem yang dapat mendorong perkembangan mobile money. Sebuah ekosistem mobile money dapat dikatakan sukses apabila didukung oleh kolaborasi berbagai pihak,” tambah Mehta.
 
Operator telekomunikasi dan bank dihadapkan pada tekanan untuk menyediakan layanan mobile money bagi seluruh pengguna ponsel. Jika tidak, mereka harus menanggung resiko kehilangan pelanggan baru dan tereliminasi dari proses pembayaran transaksi.
 
Pengetahuan yang dalam serta pengalaman dibutuhkan untuk  meluncurkan dan menjalankan manajemen mobile money secara efektif. Pendekatan yang bersifat pengelola-layanan (managed services) untuk layanan mobile financial dapat menjadi faktor pembeda yang signifikan dalam melayani pelanggan secara cepat dan efisien, serta melindungi institusi dari perubahan teknologi yang cepat dan kompleks.
 
“Operator telekomunikasi dan bank yang dapat mengembangkan visi strategis di luar solusi pembayaran baru–sembari menciptakan keuntungan bagi penjual dan pembeliakan dapat meraih sukses,” tutup Mehta.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan