Salah satu langkah yang diambil perusahaan adalah memperkenalkan tensimeter HEM-7383T1. Ini merupakan perangkat pengukur tekanan darah dilengkapi teknologi deteksi Atrial Fibrillation (AFib) atau gangguan irama jantung yang menjadi salah satu penyebab utama stroke yang kerap tidak menunjukkan gejala.
Director OMRON Healthcare Indonesia, Tomoaki Watanabe, menyampaikan bahwa menjaga kesehatan jantung dan otak tidak seharusnya dilakukan ketika gejala sudah muncul saja, melainkan sejak dini.
“Kami ingin membantu masyarakat memantau tekanan darah dan mendeteksi potensi gangguan irama jantung seperti AFib dengan lebih mudah dan akurat. Harapan kami, semakin banyak keluarga terhindar dari risiko stroke,” ujar Tomoaki Watanabe, dalam pernyataan resminya, Rabu, 22 Oktober 2025.
Stroke masih menjadi penyebab kematian tertinggi kedua di dunia dan salah satu penyebab utama disabilitas jangka panjang. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2023, prevalensi stroke mencapai 8,3 per 1.000 penduduk, dengan kontribusi sekitar 11,2% terhadap total kecacatan dan 18,5% terhadap total kematian nasional.
Studi global Interatroke (2016) di The Lancet juga menunjukkan bahwa sekitar 90% kasus stroke dapat dicegah melalui pengendalian tekanan darah, pengelolaan stres, pola makan seimbang, dan aktivitas fisik teratur.
Baca juga: Omron Knee TENS HV-F710 Coba Jawab Nyeri Lutut Tanpa Obat untuk Lansia |
Deteksi AFib untuk Cegah Stroke Lebih Awal
Berbagai penelitian menunjukkan adanya hubungan erat antara hipertensi dan AFib dalam meningkatkan risiko stroke. Studi Verdecchia et al. dalam Circulation Research menyebutkan bahwa pengendalian tekanan darah yang optimal dapat menurunkan risiko munculnya AFib secara signifikan.Menurut Dr. Zicky Yombana Babeheer, SpN, AIFO-K, DAI FIDN, CPS, neurolog dari RS Brawijaya Saharjo & Mayapada Kuningan, AFib sering kali tidak disadari karena gejalanya ringan atau tidak terasa sama sekali. Padahal kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko stroke hingga lima kali lipat.
“Dengan pemantauan tekanan darah secara rutin di rumah, masyarakat bisa mendeteksi perubahan tekanan atau irama jantung lebih awal, sehingga penanganan dapat dilakukan sebelum terjadi komplikasi serius,” jelasnya.
Kisah serupa juga disampaikan oleh Asep Aji Fatahilah, pendiri komunitas KDS Penintas Stroke. Ia mengalami stroke pada usia muda tanpa riwayat hipertensi yang diketahui. “Saya menyadari betapa pentingnya mengenali kondisi tubuh sejak dini. Sekarang saya rutin memeriksa tekanan darah di rumah dan menjaga pola hidup sehat,” tuturnya.
Baca juga: Omron dan Apotek Alpro Bersinergi Perangi Hipertensi Tak Terdeteksi di Indonesia |
Dorongan untuk Pemantauan Mandiri dan Edukasi Publik

OMRON HEM-7383T1
Sebagai bagian dari komitmen mendukung pencegahan stroke, OMRON menghadirkan HEM-7383T1, perangkat pengukur tekanan darah digital yang mampu mendeteksi kemungkinan adanya AFib sejak dini.
Teknologi yang digunakan, yakni IntelliSense AFib, memungkinkan perangkat menganalisis pola gelombang tekanan nadi guna mengenali potensi gangguan irama jantung. HEM-7383T1 juga dilengkapi manset IntelliWrap yang memastikan hasil pengukuran akurat dari segala posisi lengan, memori untuk dua pengguna, layar besar, serta konektivitas ke aplikasi OMRON Connect.
Selain melalui inovasi teknologi, OMRON juga menjalankan berbagai kegiatan edukatif guna meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan tekanan darah secara mandiri. Fasilitas OMRON Experience Center di beberapa kota besar berfungsi sebagai pusat edukasi dan layanan bagi masyarakat untuk belajar memantau kesehatan dengan benar.
Melalui berbagai inisiatif ini, OMRON berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya deteksi dini dan pengendalian faktor risiko, sejalan dengan semangat Hari Stroke Sedunia 2025 yang menekankan pencegahan dan kesadaran sebagai langkah utama menekan angka kejadian stroke di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id