Sejumlah penerbit besar Jepang resmi meminta OpenAI untuk segera berhenti gunakan karya mereka dalam pelatihan model AI tanpa izin.
Sejumlah penerbit besar Jepang resmi meminta OpenAI untuk segera berhenti gunakan karya mereka dalam pelatihan model AI tanpa izin.

Studio Ghibli dan Penerbit Jepang Tuntut OpenAI, Gegara Apa?

Lufthi Anggraeni • 04 November 2025 17:34
Jakarta: Sejumlah penerbit besar Jepang, termasuk Studio Ghibli, secara resmi meminta OpenAI untuk segera menghentikan penggunaan karya mereka dalam pelatihan model kecerdasan buatan (AI) tanpa izin.
 
Mengutip TechCrunch, permintaan ini disampaikan melalui Content Overseas Distribution Association (CODA), asosiasi industri yang mewakili puluhan perusahaan Jepang di bidang animasi, game, dan hak cipta.
 
CODA mengungkap bahwa banyak keluaran dari aplikasi video generatif Sora 2 milik OpenAI secara jelas meniru gaya visual dan karakter dari media Jepang, termasuk animasi, game, dan komik, berpotensi menggunakan data pelatihan tanpa izin.

Asosiasi tersebut menegaskan bahwa dalam sistem hak cipta Jepang, penggunaan karya pihak lain untuk keperluan machine learning harus mendapatkan izin terlebih dahulu. CODA menyatakan bahwa penggunaan opt-out atau pilihan untuk tidak setuju jika keberatan seperti yang diterapkan oleh OpenAI tidak cukup, dan berpotensi melanggar regulasi hak cipta di Jepang.
 
Sebelumnya, fitur dalam produk OpenAI berkemampuan mengubah gambar menjadi bergaya Ghibli viral dan menimbulkan kekhawatiran bahwa karya Studio Ghibli digunakan tanpa kompensasi maupun persetujuan.
 
Dalam surat yang dikirim ke OpenAI, CODA menyampaikan dua tuntutan utama, dengan tuntutan pertama bahwa OpenAI harus segera berhenti menggunakan karya anggota CODA untuk pelatihan AI tanpa persetujuan resmi terlebih dahulu.
 
Sedangkan tuntutan kedua bahwa OpenAI harus merespons secara serius dan terbuka terhadap klaim pelanggaran hak cipta yang diajukan oleh anggota CODA. sebagai informasi, OpenAI telah mengumumkan bahwa mereka akan memperluas kontrol kepada pemilik hak cipta serta menawarkan pendapatan kepada pemilik hak atas penggunaan karya mereka.
 
Kendati demikian, CODA tetap menilai langkah tersebut belum memadai karena tidak menjamin bahwa penggunaan data pelatihan sebelumnya telah mendapatkan izin yang sah. Sebagai informasi, permintaan ini muncul saat regulator Jepang memperketat pengawasan terhadap teknologi AI dan pelanggaran kekayaan intelektual.
 
Pemerintah Jepang, melalui pejabat terkait, telah menyatakan bahwa animasi dan manga adalah harta tidak tergantikan dari budaya Jepang dan mendesak OpenAI untuk mematuhi standar hak cipta nasional.
 
Meski demikian, menurut analis hak cipta, hukum internasional mengenai pelatihan AI menggunakan karya berhak cipta masih memiliki banyak area abu-abu. Beberapa kasus masih berlangsung di Amerika Serikat dan belum ada preseden jelas.
 
Bagi pelaku industri animasi dan game Jepang, tindakan ini bisa menjadi langkah penting untuk melindungi karya mereka dari eksploitasi tanpa izin dalam era AI. Jika berhasil, posisi mereka bisa memperkuat hak pemilik karya agar mendapatkan kompensasi dan kendali atas penggunaan karya dalam pelatihan mesin.
 
Sementara itu, bagi pengembang AI seperti OpenAI, tuntutan ini menegaskan bahwa model bisnis yang menggunakan data skala besar dari internet harus mempertimbangkan aspek kepemilikan dan izin hak cipta sejak awal. Kegagalan mengelola hal ini bisa berujung pada risiko hukum dan reputasi.
 
Hingga saat ini, OpenAI belum secara publik mengonfirmasi langkah konkret terkait permintaan CODA selain pernyataan bahwa mereka akan mengubah kebijakan opt-out dan menambah kontrol lebih rinci bagi pemilik hak.
 
CODA dan perusahaan Jepang berharap ada dialog serius dan transparan demi mencari solusi yang adil. Seruan ini bisa menjadi titik balik penting dalam bagaimana industri AI dan kreatif internasional saling bersinergi, terutama dalam menjunjung tinggi hak kekayaan intelektual sambil mendorong inovasi teknologi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan