Kerja sama ini merupakan kerjasama antara perusahaan yang sedang mengembangkan software mobil tanpa sopir dengan perusahaan transportasi berbasis aplikasi yang tahu cara mengurus armada kendaraan dalam jumlah besar.
Recode melaporkan, saat ini, kerja sama antara Grab dan nuTonomy masih sangat terbatas. Hanya sebagian pengguna Grab saja yang bisa mencoba mobil yang sudah dilengkapi dengan software nuTonomy.
NuTonomy sendiri baru mengadakan uji coba dari software kendaraan otonom miliknya pada 6 mobil di Singapura. Selain itu, belum ada pertukaran dana yang terjadi di antara kedua perusahaan ini.
Nantinya, kerja sama antara Grab dan nuTonomy mungkin akan menyerupai kerja sama antara Lyft dan General Motors, yang baru saja mengakuisisi startup Cruise di tahun ini. GM -- yang telah menanamkan USD500 juta (Rp6,5 triliun) di Lyft -- akan membuat mobil sementara Lyft akan menjadi penyedia layanan transportasi. Dan Cruise akan membuat software untuk kendaraan otonom.
Sekarang, Grab dan nuTonomy hanya perlu mencari perusahaan pembuat mobil yang mau bekerja sama dengan mereka. Di bulan April, COO nuTonomy, Doug Parker berkata bahwa mereka telah melakukan diskusi dengan para perusahaan pembuat mobil.
Menurut Parker, nuTonomy akan mempertimbangkan untuk menjual lisensi software mereka pada perusahaan pembuat mobil di masa depan.
Singapura merupakan negara yang sesuai untuk mencoba mobil tanpa sopir. Tidak hanya jalan-jalannya telah dipetakan dengan sangat baik, pemerintahnya sendiri secara aktif mendorong perkembangan teknologi ini.
Hal ini tidak mengherankan mengingat, pemerintah Singapura memang ingin mengurangi jumlah mobil dan kemacetan yang terjadi.
Pemerintah Singapura terus mendorong perusahaan lokal yang ingin mengembangkan mobil tanpa sopir. Mereka bahkan telah menamai nuTonomy sebagai rekan resmi mereka dalam melakukan riset dan pengembangan.
Tidak heran jika Grab memutuskan untuk bekerja sama dengan nuTonomy. CEO Grab, Anthony Tan memang pernah berkata bahwa Grab berencana untuk bekerja sama dengan perusahaan pembuat software kendaraan otonom yang terbaik di Singapura.
Fakta bahwa nuTonomy telah melakukan uji coba akan software buatannya tidak menjadikannya yang terbaik. Namun, nuTomony memang berhasil mengalahkan beberapa pesaingnya. NuTonomy bahkan berhasil meluncurkan program percobaannya sebelum Uber melakukan uji coba di Pittsburgh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id