Kini, Indosat Ooredoo mengklaim bahwa rencana yang dicanangkannya tersebut akan selesai lebih cepat dari target sebelumnya, yaitu pada tanggal 15 Desember mendatang. Sebelumnya, Indosat Ooredoo menargetkan penyelesaian rencananya ini pada akhir tahun 2019.
“Saat ini, penyelesaian rencana kami menyoal perluasan di 4.200 titik lebih cepat dari target. Ini sangat penting bagi kami, untuk mempercepat integrasi layanan kami,” ujar Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indosat Ahmad Al-Neama.
Sementara itu, Direktur & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo Vikram Sinha menambahkan bahwa perluasan cakupan ke 4.200 titik di Indonesia ini merupakan kombinasi antara cakupan atau coverage dan kapasitas.
Pada 4.200 titik perluasan tersebut, Indosat Ooredoo menyebut akan membangun sebanyak 12.000 tiang BTS baru. Sementara itu, Indosat Ooredoo juga menyampaikan fokusnya terkait dengan rencana mengganti kabel jaringan dari tembaga dengan serat optik.
Menyoal aspek efisiensi dari rencana tersebut, Sinha menyebut bahwa Indosat Ooredoo terfokus untuk menghubungkan situs ke jaringan serat optik, sehingga dapat menyuguhkan pengalaman baik kepada pengguna.
Sehingga, Indosat Ooredoo akan menggunakan berbagai pendekatan, termasuk berkolaborasi dengan mitra, selain dengan membangun bersama anak perusahaannya, serta menyewa peralatan pendukung yang telah tersedia.
Sinha menyebut rencana perusahaannya terkait dengan jaringan serat optik ini juga sesuai dengan target. Tidak hanya pada tahun 2019 ini, Indosat Ooredoo mengaku juga akan terfokus pada penyelesaian rencana tersebut pada tahun 2020 mendatang.
Saat ini, Indosat Ooredoo mengaku masih mencari solusi paling efisien untuk menerapkan jaringan serta optik. Sebab, jaringan ini disebutnya sebagai jaringan masa depan yang tidak dapat dielakan.
Sehingga, perusahaan yang berdiri sejak 52 tahun lalu ini menyebut akan mengerahkan upayanya untuk mendorong kemajuan di setiap lokasi pendukung jaringan Indosat Ooredoo serta terfokus untuk menghadirkan jaringan serat optik dalam lima hingga tujuh tahun mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News