Di Snapdragon Summit 2022, Qualcomm mengumumkan chipset terbaru yang ditujukan untuk kacamata platform teknologi augmented reality (AR) yaitu Snapdragon AR2 Gen 1. Qualcomm memiliki visi untuk menciptakan sebuah teknologi yang mendukung kacamata AR yang lebih ramping.
Tidak hanya desain yang lebih ramping, Qualcomm juga menargetkan era baru pengalaman komputasi spasial untuk perpaduan dunia nyata dan metaverse. Di sini dihadirkan sebuah kacamata yang jauh lebih tipis dari sebuah headset atau google augmented reality.
“Kami menciptakan Snapdragon AR2 untuk mengatasi tantangan unik AR yang digunakan pada kepala dan menyediakan pemrosesan, AI, dan konektivitas terdepan di industri yang dapat masuk ke dalam faktor bentuk yang bergaya,” kata Hugo Swart, Vice President of XR Product Management, Qualcomm.
“Dengan persyaratan teknis dan fisik untuk VR/MR dan AR yang berbeda, Snapdragon AR2 mewakili platform pendefinisian metaverse lainnya dalam portofolio XR kami untuk membantu mitra OEM kami merevolusi kacamata AR,” ujarnya.
Bagian mesin maupun komponen utama seperti Snapdragon AR2 Gen 1 ditanamkan di bagian tangkai sementara bagian depan kacamata akan terdapat sebuah kamera yang berfungsi sekaligus sebagai sensori.
Chipset Snapdragon AR2 Gen 1 hanya menghabiskan ruang yang kecil di bagian PCB namun mampu menghadirkan kinerja AI 2,5 kali lebih sekaligus konsumsi daya 50 persen lebih sedikit dari kacamata AR yang rata-rata mengonsumsi daya kurang dari 1W.
Efeknya, kacamata AR berbasis chipset dari Qualcomm juga bisa memiliki daya tahan baterai lebih lama dan mendukung skenario penggunaan jangka panjang. Hal ini akan mendukung berbagai permintaan konsumen dan use case scenario dari kalangan bisnis.
Chipset Snapdragon AR2 Gen 1 secara dinamis bekerja untuk mendistribusikan pemrosesan data persepsi yang sensitif terhadap latensi secara langsung pada kacamata dan membebani persyaratan pemrosesan data yang lebih kompleks ke smartphone, PC, atau perangkat host lain.
Kemampuan persepsi yang ditingkatkan mencakup mesin akselerasi perangkat keras khusus yang meningkatkan pelacakan dan lokalisasi dari pergerakan pengguna. Akselerator AI untuk mengurangi latensi untuk interaksi input yang sensitif seperti pelacakan tangan atau 6DoF, dan mesin proyeksi ulang untuk pengalaman yang lebih mulus.
Di sisi konektivitas, kacamata AR akan mengandalkan Qualcomm FastConnect 7800 untuk memakai teknologi WiFi 7 tercepat di dunia dan mencapai latensi kurang dari 2ms antara kacamata AR dan smartphone atau perangkat host.
Dukungan untuk FastConnect XR Software Suite 2.0 memungkinkan kontrol data XR yang lebih baik untuk meningkatkan latensi, mengurangi jitter, dan menghindari gangguan yang tidak diinginkan.
Qualcomm sendiri juga menyediakan ekosistem Snapdragon Spaces yang menyediakan akses ke kemampuan dan fitur dari Snapdragon AR2 dan Snapdragon 8 Gen 2 yang bisa dimanfaatkan oleh para developer.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News