Dikutip dari ZDNet kerja sama keduanya merupakan win-win solution bagi bisnis layanan cloud keduanya. Google Cloud sebagai penyedia komputasi awan jenis public cloud membutuhkan teknologi layanan cloud yang bisa menarik minat pengguna dari kalangan bisnis yang lebih memilih private cloud. Di satu sisi, Cisco yang merupakan penyedia layanan private cloud ingin bisa memiliki banyak pelanggan.
Keduanya pun bekerjasama menyediakan layanan hybrid cloud sehinga semakin banyak kalangan bisnis atau enterprise yang bisa menggunakan dua jenis layanan sekaligus. Kerja sama keduanya pun dinilai bukan karena sebatas ekspansi bisnis tetapi juga untuk bertahan dari kompetitor mereka.
Seperti yang diketahui, Amazon Web Service (AWS) adalah raksasa layanan public cloud yang cukup populer digunakan sedangkan VMware menjadi penyedia layanan private cloud.
Cisco sebagai penyedia private cloud nantinya akan memanfaatkan tool yang tersedia pada layanan public cloud Google Cloud dan jauh lebih kompatibel dengan beragam software. Tim IT atau developer dari sebuah perusahaan bisa lebih mudah mendapatkan fitur manajemen cloud terbaru sebab Google Cloud memiliki teknologi open source dari Google Kubernetes.
Mengutip data dari firma riset Gartner, di tahun 2020 diprediksi ada 90 persen organisasi yang mengadopsi teknologi hybrid cloud. Layanan komputasi awan atau cloud akan mengalami peningkatan dari USD23,3 miliar di tahun 2016 menjadi USD68,4 miliar di tahun 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News