Itulah mengapa, badan riset militer Amerika Serikat (DARPA) mencoba memanfaatkan drone agar bisa menjadi asisten sekaligus pengintai bagi prajurit lapangan. Namun, DARPA tidak ingin hanya menggunakan satu drone.
Menurut Engadget, DARPA baru saja mengumumkan sebuah program eksperimen baru yang akan melibatkan drone sebagai alat untuk membantu peperangan di daerah urban.
Drone yang digunakan oleh DARPA tidak akan hanya satu unit per pasukan. DARPA ingin militer AS memiliki unit khusus untuk mengontrol drone yang bisa membantu prajurit bertempur lebih baik di daerah urban. Menariknya, DARPA ingin melibatkan gamer untuk mengembangkan programnya kali ini.
Dalam program OFFensive Swarm-Enabled Tactics (OFFSET) tersebut, DARPA akan menggunakan lebih dari 100 drone darat dan udara. Saat ini, DARPA masih mengembangkan sistem khusus untuk mengontrol semua drone tersebut.
Kabarnya, DARPA akan menggunakan teknologi virtual dan augmented reality, serta gestur untuk mengontrol drone yang ada di medan pertempuran.
Pihak DARPA juga akan membuat sebuah game khusus yang nantinya akan dimainkan oleh beberapa gamer terpilih. Game tersebut akan berupa strategi yang mengajak pemain untuk berperang menggunakan drone di lingkup simulasi.
Dari game tersebut, DARPA akan mengolah data yang mereka dapatkan untuk kemudian menjadi basis bagi sistem pertempuran urban menggunakan drone.
"Jika sukses, program ini akan membawa manfaat besar bagi peperangan urban di masa yang akan datang," ujar Program Manager DARPA, Timothy Chung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id