Meskipun begitu, Watson masih jauh dari sempurna. Kecepatan belajarnya masih sangat lamban dan konsumsi dayanya masih sangat besar jika dibandingkan dengan otak manusia. Namun, IBM tidak menyerah begitu saja.
Menurut TweakTown, IBM dan para peneliti di T.J. Watson Research Center baru-baru ini kembali mengumumkan teknologi terbaru yang akan digunakan di sistem AI mereka. Teknologi AI terbaru ini akan memanfatkan prosesor khusus yang bernama Resistive Processing Unit (RPU).
RPU merupakan gabungan dari CPU dan teknologi non-volatile memory, sehingga secara teori, dapat meningkatkan kecepatan "komunikasi" antar komponen hingga 27 kali lipat.
Sistem pembelajaran AI memang melibatkan banyak proses. Dan sebagian besar proses tersebut melibatkan akses bolak-balik antara CPU dengan memori. IBM ingin mempercepat akses keduanya melalui RPU, yang diprediksi akan mampu meningkatkan performa berbagai fungsi AI, misalnya membuat speech recognition diproses lebih cepat.
Secara teori, RPU mampu menghadirkan kekuatan proses hingga 30 ribu kali lebih cepat. Kecepatan ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi sistem AI ke depannya. Karena, salah satu permasalahan AI saat ini adalah performa prosesnya yang tergolong lambat.
Karena itulah biasanya AI sekelas Watson membutuhkan sebuah unit super computer untuk menjalankannya. Jika konsep RPU sukses, maka kemungkinan AI akan dapat berjalan di komputer yang lebih kecil dengan daya yang jauh lebih rendah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News