Meskipun begitu dia tetap mengimbau seluruh elemen masyarakat tidak menyalahgunakan ruang digital atau internet demi kepentingan pribadi dan kelompok.
“Saya mengajak bapak-ibu untuk menjaga jempolnya, karena capaian situasi kondusif yang berlangsung selama ini harus terus jaga. Hari ini memang suhu air sedang-sedang saja panasnya, harus kita jaga supaya pada tanggal 14 Februari dan seterusnya kondisi ini terus terjaga,” tuturnya dalam acara diskusi “Demi Indonesia Cerdas Memilih” di Kepulauan Riau.
Menurut Menteri Budi Arie, menjaga jempol adalah cara terbaik untuk menghindari perpecahan sesama anak bangsa dengan tidak menyebarkan informasi hoaks, fitnah, hingga ujaran kebencian melalui perangkat digital.
BACA JUGA: Bandingkan Hoaks Pemilu 2019 dan 2024, Menkominfo: Menurun
“Karena sekarang ini ‘penyakitnya’ jempol kita menjadi masalah. Jangan langsung mengirimkan informasi yang diterima, baca dulu, pahami dulu. Jika tidak bermanfaat dan mengandung ujaran kebencian atau berpotensi menimbulkan masalah, jangan disebarkan!” ujarnya.
Menkominfo berharap setiap warga negara yang memanfaatkan ekosistem platform digital turut memberikan edukasi melalui konten positif. Bahkan Menteri Budi Arie mengajak untuk selalu mengingatkan antar saudara dan warga di sekitar lingkungan.
“Harap diingat kesuksesan Pemilu Damai 2024 adalah tanggung jawab kita bersama sebagai warga bangsa. Kita berharap Pemilu 2024 ini menjadi Pemilu yang beradab dan terus meningkat kualitasnya, karena demokrasi yang berkualitas ditandai oleh masyarakat yang juga semakin cerdas,” katanya.
Acara ‘Demi Indonesia Cerdas Memilih’ merupakan bagian dari kampanye Pemilu Damai 2024 yang telah berlangsung di sejumlah kota dengan melibatkan mahasiswa dan kalangan akademisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News