Google kian serius merambah bisnis komputasi berdaya tinggi (high-performance computing/HPC) dengan mengambil bagian di industri penambangan Bitcoin.
Google kian serius merambah bisnis komputasi berdaya tinggi (high-performance computing/HPC) dengan mengambil bagian di industri penambangan Bitcoin.

Google Beli Saham Penambang Bitcoin Rp 50 Triliun untuk AI

Arif Wicaksono • 30 September 2025 14:53
Jakarta: Google kian serius merambah bisnis komputasi berdaya tinggi (high-performance computing/HPC) dengan mengambil bagian di industri penambangan Bitcoin. 
 

Raksasa teknologi asal Mountain View itu resmi membeli 5,4% saham Cipher Mining, sebuah perusahaan tambang kripto asal Amerika Serikat. Nilai transaksi diperkirakan mencapai Rp50 triliun, dalam paket kesepakatan pusat data senilai USD3 miliar bersama penyedia infrastruktur AI, Fluidstack.
 
Kepemilikan Google di Cipher bukan melalui pembelian langsung, melainkan sebagai kompensasi dari jaminan pendanaan senilai USD1,4 miliar untuk memenuhi kewajiban kontrak Fluidstack dengan Cipher. Perjanjian itu mencakup penyewaan daya komputasi selama 10 tahun dengan total nilai USD3 miliar.
 
Langkah ini mempertegas pola baru Google yang sebelumnya juga menanam modal di perusahaan tambang kripto lain. Pada Agustus lalu, Google menjadi pemegang saham terbesar di TeraWulf dengan kepemilikan 14%, juga lewat mekanisme serupa bersama Fluidstack.

Berdasarkan kontrak terbaru, Cipher Mining akan menyediakan kapasitas komputasi sebesar 168 megawatt (MW) untuk Fluidstack, yang bersumber dari fasilitas Barber Lake, Colorado City, Texas. Lokasi tersebut kini memiliki kapasitas bruto 244 MW, dengan potensi ekspansi hingga 500 MW di atas lahan seluas 587 acre.
 
Sebagai bagian dari kesepakatan, Google juga mengantongi hak waran untuk membeli sekitar 24 juta saham biasa Cipher, setara dengan kepemilikan 5,4% setelah transaksi terealisasi.
CEO Cipher Mining, Tyler Page, menyebut kolaborasi ini menjadi langkah penting untuk memperkuat posisi perusahaan di industri HPC.
 
“Kami melihat kesepakatan ini bukan hanya soal Bitcoin, tetapi juga tentang fondasi ekspansi komputasi berdaya tinggi yang kian dibutuhkan oleh berbagai sektor, khususnya AI,” ujarnya.
 
Fenomena bergesernya perusahaan tambang kripto ke arah komputasi AI semakin nyata. Beberapa pemain besar sudah mengambil langkah serupa. CleanSpark, misalnya, baru saja mengumumkan investasi USD100 juta untuk membangun infrastruktur AI. 
 
Tak ketinggalan, Hive Digital juga mengalihkan sebagian besar fokus ke GPU dan layanan AI, dan mencatat pendapatan kuartalan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan pada tahun fiskal 2025.
 
Data terbaru dari The Miner Mag menunjukkan saham perusahaan tambang kripto yang diversifikasi ke sektor GPU dan AI justru pulih lebih cepat dibanding harga Bitcoin. Investor menilai strategi ini sebagai langkah cerdas untuk menjaga relevansi bisnis di tengah dinamika pasar kripto. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan