zumi Nakamitsu, Under-Secretary General and High Representative for Disarmament Affairs PBB
zumi Nakamitsu, Under-Secretary General and High Representative for Disarmament Affairs PBB

SICW 2025

PBB Sorot Peran Ganda AI dan Perlunya Kerja Sama Global

Mohamad Mamduh • 21 Oktober 2025 10:31
Singapura: Dalam pidatonya di perayaan 10 tahun Singapore International Cyber Week (SICW) 2025, Izumi Nakamitsu, Under-Secretary General and High Representative for Disarmament Affairs PBB, menegaskan bahwa keamanan siber adalah perjalanan kolektif yang membutuhkan kolaborasi multi-stakeholder.
 
Menurut Nakamitsu, AI adalah salah satu teknologi "dual use" (penggunaan ganda) paling berpengaruh dalam sejarah terkini, yang menghadirkan risiko sekaligus peluang besar.
 
Di satu sisi, AI dapat memperkuat ancaman siber dengan meningkatkan kecepatan, skala, dan kecanggihannya. Teknologi ini dapat digunakan untuk membuat kode berbahaya, menemukan kelemahan sistem, menyebarkan disinformasi, atau bahkan meracuni data latihan AI (dikenal sebagai data poisoning).

Namun, di sisi lain, AI juga memainkan peran yang semakin penting dalam penyelamatan siber. "Negara dan perusahaan pribadi lebih banyak menggunakan AI untuk mengetahui ancaman potensial dan mendukung respon ICT," ujar Nakamitsu.
 
Sistem berbasis AI terbukti efisien dalam mendeteksi dan menghentikan aktivitas palsu, seperti upaya phishing, serta menganalisis anomali dalam trafik jaringan.
 
Nakamitsu juga menekankan peran sentral PBB dalam memandu kerja sama internasional. Ia menyoroti inisiatif UN80 untuk membuat PBB lebih gesit dan efektif dalam menjawab tantangan global yang dinamis.
 
Sebagai kemajuan konkret, ia menyebut pengadopsian Konvensi Tentang Kriminalitas Siber pada Desember 2024 dan kesepakatan negara-negara untuk menciptakan mekanisme global baru untuk keamanan ICT yang akan dimulai pada tahun 2026.
 
Peran pemangku kepentingan non-pemerintah ini tidak bisa dikesampingkan. Sifat infrastruktur ICT yang dikembangkan dan dioperasikan lintas yurisdiksi menuntut kolaborasi bersektor. Ia menegaskan bahwa tanggung jawab ini mencakup fungsi-fungsi krusial seperti operasi dan pertahankan infrastrukturnya, memberikan panduan praktis, melakukan aktivitas pembangunan kapasitas, dan mengumpulkan dan berbagi kecerdasan ancaman.
 
Ia menutup dengan menegaskan kembali bahwa keamanan siber adalah tanggung jawab bersama. Kolaborasi bersektor antara pemerintah, komunitas bisnis, pakar teknis, dan akademisi sangat diperlukan. Tanggung jawab ini mencakup pertahanan infrastruktur, pembangunan kapasitas, dan berbagi kecerdasan ancaman.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan