Mengutip GSM Arena, laporan itu menunjukkan bahwa perusahaan optimis menghadapi tantangan pasar dan siap memanfaatkan segmentasi bisnis kuat.Dalam panduan tersebut, Samsung memperkirakan penjualan dan laba operasional akan meningkat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Kendati tidak merinci angka spesifik dalam siaran publik awal, pihak Samsung menegaskan bahwa pihaknya telah melihat permintaan lebih baik di sektor semikonduktor dan perangkat konsumen. Samsung menempatkan optimisme pertumbuhan Q3 pada dua pilar utama, yaitu chipset dan perangkat premium.
Di sektor semikonduktor, Samsung menilai permintaan untuk memori DRAM dan NAND mengalami pemulihan seiring investasi global di pusat data dan AI. Kondisi ini memberi angin segar bagi divisi semikonduktor Samsung yang selama beberapa kuartal mengalami tekanan harga dan kapasitas berlebih.
Sementara itu, di lini perangkat konsumen, seri flagship seperti Galaxy S25 dan Galaxy Z lipat diperkirakan akan mendorong margin. Konsumen premium diyakini Samsung tetap berani membeli perangkat dengan spesifikasi tinggi, terutama perangkat dengan dukungan teknologi kecerdasan buatan (AI), kamera canggih, dan konektivitas generasi terbaru seperti satelit dan AI onboard.
Samsung juga mengandalkan layanan sebagai penyokong pendapatan berulang, dari langganan aplikasi, penyimpanan cloud, dan ekosistem aplikasi lainnya, yang lebih stabil di tengah fluktuasi pasar perangkat keras.
Kendati memiliki pandangan ke depan optimistis, Samsung tetap menghadapi sejumlah tantangan signifikan. Pertama, kondisi ekonomi makro global yang belum stabil, dengan inflasi tinggi, suku bunga meningkat, dan risiko resesi, bisa menekan daya beli konsumen terutama pada segmen menengah ke bawah.
Kedua, tekanan kompetisi semakin ketat, terutama dari produsen ponsel asal Tiongkok seperti Xiaomi, OPPO, dan Realme yang terus memperkaya fitur flagship dengan harga agresif. Untuk mempertahankan margin, Samsung harus menjaga inovasi sekaligus efisiensi produksi.
Ketiga, biaya input bahan baku dan logistik tetap menjadi beban. Fluktuasi harga semikonduktor, bahan logam langka, serta ongkos pengiriman bisa mempengaruhi margin. Terutama dalam skala produksi global, penyimpangan kecil berpeluang untuk memberikan dampak besar.
Terakhir, transisi teknologi baru seperti AI onboard, koneksi satelit, atau modul kamera eksotis memerlukan investasi besar dan risiko teknis. Jika produk gagal memenuhi standar kualitas atau adopsi lambat, kerugian berpeluang berjumlah besar.
Bagi investor, panduan pertumbuhan Samsung Q3 menjadi sinyal positif bahwa perusahaan besar bisa tetap adaptif di tengah turbulensi global. Alokasi modal ke segmen chipset dan ponsel premium dianggap strategi tepat untuk menjaga diversifikasi pendapatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id