Tujuan utama Taara adalah menyediakan akses internet berkecepatan tinggi ke daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh infrastruktur kabel serat optik tradisional.
Namun, teknologi yang digunakan Taara sangat berbeda dari Starlink. Taara menggunakan teknologi yang disebut Free Space Optical Communication (FSOC).
Bagaimana cara kerjanya?
Sistem Taara bekerja dengan menempatkan dua perangkat pemancar dan penerima (disebut "Taara Lightbridge") pada dua titik yang saling berhadapan, seperti di atap gedung atau menara telekomunikasi.
Perangkat ini kemudian saling menembakkan sinar laser yang sangat fokus dan stabil untuk mengirimkan data dengan kecepatan tinggi. Ini ibarat "kabel serat optik di udara."
Free Space Optical Communication (FSOC). Menggunakan sinar laser untuk mengirim data dari satu titik ke titik lain di darat.Menghubungkan dua titik yang saling terlihat dalam jarak terbatas, biasanya hingga 20 km.
Teknologi ini mampu mencapai kecepatan hingga 20 Gbps dalam kondisi ideal, yang jauh lebih cepat daripada Starlink.
Latensinya sangat rendah karena sinyal dikirim melalui udara dalam jarak dekat. Ini menjadikannya ideal untuk aplikasi yang membutuhkan respons cepat seperti real-time gaming.
Dengan teknologi berbasis darat, hanya membutuhkan dua perangkat Lightbridge yang dipasang di titik-titik strategis.
Namun teknologi ini sangat rentan terhadap gangguan cuaca seperti kabut, hujan lebat, atau salju karena bisa memblokir atau mengganggu sinar laser.
Sementara itu, Starlink menggunakan konstelasi Satelit LEO dengan menggunakan ribuan satelit kecil di orbit rendah Bumi untuk mengirim sinyal internet ke stasiun bumi.
Starlink melayani area yang sangat luas, bahkan seluruh dunia, karena sinyal dikirim dari satelit yang mengorbit di luar angkasa. Kecepatan unduh umumnya berkisar antara 25-200 Mbps
Latensinya relatif rendah dibandingkan satelit geostasioner, tetapi lebih tinggi dari Taara atau serat optik karena sinyal harus menempuh jarak ratusan kilometer dari satelit ke bumi.
Karena berbasis luar angkasa, sinyal Starlink membutuhkan peluncuran ribuan satelit ke orbit dan terminal penerima (dish) di sisi pelanggan.
Kurang terpengaruh oleh cuaca di darat, tetapi kondisi atmosfer dan jumlah pengguna di area tertentu bisa memengaruhi kecepatan.
Perbedaan Utama Taara vs. Starlink
Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, menyediakan internet di wilayah terpencil, pendekatan teknologi dan cara kerja mereka sangatlah berbeda.Secara teknis, Taara dan Starlink bukanlah pesaing langsung yang saling menggantikan, melainkan solusi komplementer.
Taara sangat cocok untuk menghubungkan antar menara BTS, memperkuat jaringan di daerah urban padat yang sulit dipasangi kabel, atau menjembatani koneksi di area dengan medan yang ekstrem (misalnya, melintasi sungai atau jurang).
Taara berfungsi sebagai alternatif yang lebih cepat dan murah daripada harus menggali tanah untuk memasang kabel serat optik.
Starlink lebih ideal untuk konektivitas di daerah yang benar-benar terisolasi dan tidak memiliki infrastruktur darat sama sekali, seperti di tengah laut, di pedalaman hutan, atau di wilayah yang sangat terpencil.
Jadi, sementara Starlink berfokus pada penyediaan internet dari langit ke bumi, Taara berfokus pada penyediaan internet dari satu titik di bumi ke titik lain di bumi dengan kecepatan tinggi, tanpa kabel.
Pada intinya keduanya berusaha mengatasi masalah "kesenjangan digital", namun dengan cara dan target pasar yang berbeda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id