Ilustrasi: Sirclo
Ilustrasi: Sirclo

Tren E-Commerce Indonesia 2024 dan Proyeksi 2025

Mohamad Mamduh • 01 Mei 2025 21:08
Jakarta: Sirclo, penyedia solusi omnichannel commerce enabler terkemuka di Indonesia, baru-baru ini merilis laporan mengenai lanskap e-commerce Indonesia, menyoroti tren yang terjadi sepanjang tahun 2024 dan proyeksi untuk tahun 2025.
 
Laporan ini mengungkapkan pertumbuhan stabil dalam transaksi online dan perubahan signifikan dalam perilaku konsumen. Berdasarkan data internal Sirclo, rata-rata jumlah transaksi online meningkat sebesar 4,95% dan jumlah konsumen naik 6,8% sepanjang tahun 2024.
 
Brian Marshal, Founder dan CEO Sirclo, menyatakan bahwa pertumbuhan ini menunjukkan kecenderungan stabil dalam e-commerce, dengan konsumen yang terus memanfaatkan kanal digital untuk berbelanja.

"Untuk mendorong pertumbuhan di tahun 2025, pelaku usaha perlu berfokus pada adaptasi dan inovasi perkembangan teknologi di kanal-kanal penjualan online, seperti melalui optimalisasi video commerce serta menghadirkan pengalaman berbelanja yang berbasis omnichannel," ujarnya.
 
Tren E-Commerce 2024: Pergeseran Pola Belanja Konsumen
Laporan Sirclo juga menyoroti empat tren utama yang terjadi di industri e-commerce sepanjang tahun 2024:
 
1. Dominasi Kategori Produk FMCG, Beauty & Personal Care, dan Ibu & Anak: Tiga kategori ini mencatatkan pertumbuhan transaksi online tertinggi, dengan FMCG memimpin dengan pertumbuhan 90,45%, diikuti oleh Beauty & Personal Care (62,07%), serta Ibu dan Anak (35,52%). Tren ini mencerminkan perubahan pola konsumsi masyarakat yang semakin mengutamakan gaya hidup dan kebutuhan esensial.
 
2. Peningkatan Peminat Festival 'Double Day': Festival belanja online seperti 10.10, 11.11, dan 12.12 terus menjadi daya tarik bagi konsumen, dengan peningkatan transaksi sebesar 71% year-on-year. Strategi promosi seperti diskon, voucher cashback, dan gratis ongkir menjadi pendorong utama peningkatan ini.
 
3. Pergeseran Jam Belanja Online: Jika pada tahun 2023 puncak transaksi terjadi pada pukul 20.00 WIB, tahun 2024 menunjukkan pergeseran ke pukul 12.00 WIB (saat makan siang) dan 19.00 WIB (setelah pulang kerja). Ini mengindikasikan konsumen memanfaatkan waktu santai untuk berbelanja online.
 
4. Transaksi Non-Tunai Mendominasi: Sebanyak 63% transaksi e-commerce dilakukan menggunakan metode non-tunai, dengan e-wallet menjadi pilihan utama (34%), diikuti transfer bank virtual account, paylater, dan metode digital lainnya.
 
Proyeksi E-Commerce 2025
Sirclo memproyeksikan dua tren utama yang akan berkembang di tahun 2025:
 
1. Video Commerce sebagai Kanal Penjualan yang Mendominasi: Tren video commerce semakin diminati oleh konsumen dalam proses product discovery, riset, hingga keputusan pembelian. Live streaming dan short video di platform seperti TikTok terbukti sangat efektif dalam mendorong konversi.
 
2. Omnichannel Retailing sebagai Fondasi Pertumbuhan E-Commerce yang Merata: Meskipun 83,8% transaksi e-commerce masih berasal dari Pulau Jawa, potensi pertumbuhan di luar Jawa sangat menjanjikan. Untuk itu, pelaku bisnis perlu mengadopsi teknologi untuk mempercepat pemerataan distribusi logistik dan integrasi layanan omnichannel.
 
Brian menambahkan, proyeksi tren e-commerce 2025 membuka peluang besar bagi inovasi. Konsumen tidak hanya mengutamakan kenyamanan, tetapi juga mengharapkan konektivitas dan pengalaman belanja yang lebih personal dan efisien. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan