“Galaxy AI secara keseluruhan yang sejak kita luncurkan di S24 Series di tahun 2024 lalu adalah first step kita untuk memasuki ranah AI. Lalu tersedia di model lama, semuanya jadi ketagihan Galaxy AI dengan One UI 6.1,” ujar MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia Ilham Indrawan.
Angka ini menunjukkan adopsi yang sangat masif di kalangan pengguna Samsung di seluruh dunia. Perjalanan Galaxy AI dimulai sebagai langkah awal di seri Galaxy S24 Ultra. Kemudian, dengan pembaruan One UI 6.1 pada April 2024, fitur Galaxy AI juga dapat dinikmati oleh model lama seperti seri S23 dan S22.
Pada periode yang sama, Samsung juga menambahkan 14 bahasa baru, termasuk Bahasa Indonesia, yang kini menjadi standar baru untuk kampanye lokal. Inovasi ini terus berkembang ke perangkat lain.
Di lini ponsel lipat, Galaxy AI pertama kali terintegrasi di Galaxy Z Fold6 dan Z Flip6. Di perangkat ini, Samsung menghadirkan fitur penerjemah dua layar, memungkinkan percakapan diterjemahkan secara real-time di layar bagian dalam dan luar.
Fitur ini terbukti relevan dan bahkan mulai diikuti oleh kompetitor. Pada awal tahun 2025, Galaxy AI semakin canggih di seri Galaxy S25 dengan kehadiran True AI Companion. Samsung memperkenalkan agen multimodal, memungkinkan pengguna berinteraksi dengan perangkat layaknya sedang mengobrol dengan teman, dan mendapatkan wawasan dari Gemini.
Pada Maret 2025, fitur Galaxy AI diperluas ke lini seri A, disebut Awesome Intelligence, mencakup model seperti A35, A36, A56, dan A26 5G. Fitur seperti Circle to Search menjadi salah satu fitur andalan yang dapat dinikmati oleh pengguna seri A.
Peningkatan adopsi Galaxy AI di perangkat lipat juga sangat mencolok. Menurut data Samsung, penggunaan Galaxy AI meningkat hingga 1,26 kali dari Galaxy Z Fold6 ke Galaxy Z Fold7. Sementara itu, Samsung juga mengungkapkan lima fitur Galaxy AI yang paling sering digunakan secara keseluruhan pada perangkat lipat tersebut.
Kelima fitur tersebut yaitu Circle to Search with Google, Writing Assist, Photo Assist, AI Wallpaper, dan Generative Edit. Menariknya, pada perangkat Galaxy Z Flip, urutan penggunaan fitur AI paling sering digunakan sedikit berbeda.
Setelah Circle to Search, fitur Photo Assist dan AI Wallpaper menjadi fitur yang paling sering digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna Flip sangat menyukai fitur personalisasi, termasuk mengkustomisasi tampilan layar depan dengan wallpaper buatan AI.
Sementara itu, fitur Generative Edit dan Writing Assist juga menjadi fitur yang sering digunakan pengguna Z Flip dalam kehidupan sehari-hari. Kesuksesan Galaxy AI menunjukkan bahwa inovasi ini sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, dan Samsung berhasil menjadikannya standar baru dalam pengalaman smartphone cerdas dan intuitif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News