ChatGPT Atlas, browser buatan OpenAI.
ChatGPT Atlas, browser buatan OpenAI.

Deretan Browser Baru Penantang Chrome, Ada ChatGPT Atlas dari OpenAI

Cahyandaru Kuncorojati • 23 Oktober 2025 18:49
Jakarta: Selama lebih dari satu dekade, Google Chrome dan Safari milik Apple mendominasi pasar peramban internet global. Namun, tren mulai bergeser seiring kemunculan gelombang baru browser cerdas yang mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan fitur privasi tingkat lanjut.
 
Salah satu yang paling menyita perhatian adalah ChatGPT Atlas, peramban berbasis AI buatan OpenAI, perusahaan di balik chatbot populer ChatGPT. Atlas kini hadir di macOS dan segera menyusul untuk Windows, iOS, dan Android.
 
Atlas bisa diakses langsung melalui sidebar ChatGPT. Browser ini mampu meringkas konten situs, membandingkan produk, hingga menganalisis data secara otomatis. Bagi pengguna berbayar, mode AI Agent memungkinkan Atlas melakukan tugas atas nama pengguna, seperti riset hingga perencanaan perjalanan, tanpa perlu berpindah tab.

Langkah OpenAI ini memperluas fungsi ChatGPT menjadi asisten digital all-in-one, menjadikan Atlas sebagai alternatif menarik bagi pengguna yang ingin pengalaman menjelajah web yang lebih kontekstual dan efisien.
 

Alternatif Browser Lain yang Patut Dicoba

Selain Atlas, sejumlah pengembang juga memperkenalkan browser inovatif dengan pendekatan berbeda.
 
1. Comet (Perplexity) — peramban berbasis chatbot yang bisa menjelajahi laman, merangkum email, hingga mengatur undangan. Saat ini tersedia melalui langganan Perplexity Max senilai US$200 per bulan.
 
2. Dia (Browser Company) — menampilkan tampilan mirip Chrome dengan tambahan chat AI yang dapat menjawab pertanyaan dan meringkas berkas. Masih dalam versi beta tertutup untuk anggota Arc.
 
3. Neon (Opera) — browser dari Opera yang dirancang untuk riset, belanja, hingga menulis kode, serta dapat diakses secara offline.
 
4. Brave — dikenal karena fokus pada privasi, Brave memblokir iklan dan pelacak bawaan, serta memberi imbalan kripto Basic Attention Token (BAT) kepada pengguna yang menonton iklan secara sukarela.
 
5. DuckDuckGo — veteran di dunia privasi, kini memperkuat perlindungan pengguna dengan sistem anti-penipuan dan deteksi situs palsu.
 
6. Ladybird — proyek open source independen yang tidak bergantung pada basis Chromium milik Google, dengan fokus pada minim data tracking.
 
7. Vivaldi — menawarkan antarmuka yang dapat disesuaikan sepenuhnya, fitur pemblokiran iklan, dan alat produktivitas bawaan tanpa pelacakan data.
 
8. Opera Air — versi mindfulness dari Opera yang menyediakan fitur pengingat istirahat, latihan pernapasan, dan mode fokus Boosts untuk relaksasi.
 
9. SigmaOS — peramban bergaya workspace dengan tab vertikal, asisten AI, dan kemampuan meringkas laman.
 
10. Zen Browser — browser open source yang mengusung konsep internet yang lebih tenang, dilengkapi Workspace, Split View, serta dukungan tema komunitas.
 
Kemunculan berbagai browser baru ini menandakan transformasi besar dalam cara pengguna berinteraksi dengan internet. Dari AI-asisten seperti Atlas hingga browser berfokus privasi seperti Brave dan DuckDuckGo, pilihan pengguna kini semakin beragam.
 
Dengan kombinasi fitur AI, keamanan data, dan fleksibilitas tampilan, persaingan di ranah browser internet diprediksi akan semakin sengit, menantang dominasi Google Chrome yang selama ini tak tergoyahkan.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan