Salah satu fitur yang Samsung unggulkan pada Note 7 adalah fitur iris scanner alias pemindai iris mata. Dalam acara peluncuran yg diadakan di Hotel Mulia, Vebby Kaunang, IT and Mobile Marketing Director Samsung Electronics Indonesia, berkata bahwa fitur iris scanner menawarkan keamanan yang lebih baik dari fitur pemindai sidik jari.
"Kami menyediakan iris scanner untuk melindungi konsumen dan memberikan berbagai kesempatan baru seperti mobile payment," kata President Samsung Electronics Indonesia, Jaehoon Kwoon.
"Jika pemindai sidik harus memeriksa sekitar 60-70 titik yg berbeda, pada iris scanner, ada 200 titik yang harus diperiksa," kata Vebby. Selain itu, dia meyakinkan bahwa tidak ada seorang pun yang memiliki iris mata yg sama. Samsung juga membuat algortima untuk iris scanner ini sendiri. Mereka memastikan, pemindai pada Note 7 bisa membedakan antara gambar dan mata manusia yang sebenarnya.
Berbeda dengan pemindai sidik yang dapat mengenali beberapa sidik jari, iris scanner pada Note 7 hanya dapat mengenali satu pasang mata. Bagi Anda yg menggunakan kacamata, Anda tetap dapat menggunakan iris scanner, baik untuk membuka kunci smartphone atau saat mendaftarkan iris mata, meski sebaiknya, Anda melepas kacamata.
Sementara terkait penggunaan lensa kontak, Vebby menjelaskan, lensa kontak akan mengubah iris mata yg terbaca. Sebagai pengguna lensa kontak, saya sempat mencoba menggunakan fitur iris scanner, dan tidak ada masalah yang saya temui.
Hanya saja, pihak Samsung menjelaskan, jika Anda mendaftarkan iris mata dengan keadaan menggunakan lensa kontak, maka Anda hanya bisa membuka kunci dengan iris scanner saat Anda juga menggunakan lensa kontak.
Secara default, Note 7 menggabungkan fitur iris scanner dengan PIN. Karena itu, saat Anda tidak bisa memanfaatkan fitur iris scanner, Anda bisa membuka kunci dengan PIN.
Selain untuk membuka kunci layar, iris scanner juga dapat digunakan pada fitur Secure Folder, mobile payment dan untuk membuka internet. Sayangnya, mobile payment dari Samsung, Samsung Pay belum tersedia di Indonesia saat ini.
Saat ini, Samsung Pay baru tersedia di As, Korea Selatan dan Singapura. Vebby meyakinkan, dari segi teknologi, tidak ada kendala pada Samsung Pay. "Untuk Samsung Pay, kami hanya menyediakan wadahnya. Di belakang itu, ada banyak pihak yang harus bekerja sama, seperti bank, pemerintah dan merchant," kata Vebby.
Sebelum meluncurkan Samsung Pay, Samsung harus memastikan bahwa semua pihak yang terlibat sudah siap dan bersedia utk menggunakan Samsung Pay.
Dia mengatakan, di negara-negara yang sudah menggunakan Samsung Pay, merchant yang ada pun sudah lebih siap. Sementara di Indonesia, dia menganggap Samsung masih harus melakukan edukasi pada pedagang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News