Dalam sebuah pernyataan resmi, AU AS meminta masukan dari industri teknologi untuk membuat program AI baru pada drone otonom mereka yang disebut Skyborg.
Program ini masih dalam tahap perencanaan. AU AS tengah mencari riset pasar dan konsep analisa operasi untuk Skyborg untuk mengetahui teknologi apa yang bisa mereka gunakan. Mereka berencana untuk meluncurkan prototipe drone otonom pada 2023, paling cepat, lapor Engadget.
Apa yang AU inginkan Skyborg bisa lakukan? AU ingin agar AI bisa membuat drone menghindari pesawat lain, objek dan medan yang menghalangi, juga cuaca buruk. AI ini juga harus bisa membuat drone lepas landas dan mendarat tanpa bantuan pilot.
Skyborg juga harus bisa dikendalikan oleh pilot manusia meski dia tidak memiliki pengalaman menjadi pilot atau teknisi pesawat.
AU AS juga ingin agar Skyborg modular, memungkinkan mereka untuk memasang sensor tergantung keperluan misi. Misalnya, jika mereka ingin melakukan mata-mata, mereka akan bisa memasang kamera.
Sementara jika mereka ingin mendeteksi zat tertentu di udara, Skyborg akan bisa dipasangi sensor pendeteksi partikel.
"Tujuan utama dari program Skyborg adalah untuk membuat pesawat modular yang bisa diperbarui dengan cepat dan memiliki otonomi lengkap untuk mendukung warfighter," tulis Angkata Udara AS.
Will Roper, Asisten Sekretaris untuk Akuisisi, Teknologi, dan Logistik dari AU AS menyebutkan bahwa Skyborg akan berfungsi layaknya R2D2 untuk Skywalker di Star Wars.
Skyborg akan dapat mengantisipasi perintah dari pilot manusia. Skyborg juga akan bisa menghindari pesawat musuh dan bahaya lainnya ketika pilot memerintahkannya untuk melewati kawasan musuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News