"Karena saat ini melihat market mengarah pada mirrorless dan sudah saatnya Nikon berada pada pasar ini. Tidak merasa terlambat, karena Nikon lebih memilih survei terlebih dahulu dan tidak mau mengeluarkan produk sembarangan" ujar General Manager Of Imaging Division Nikon Indonesia, Sukimin Thio.
Nikon Z7 hadir lensa berkekuatan 45,7MP dengan rentan sensitivitas standar ISO 64-256000. Sedangkan Z6 merupakan kamera all-purpose FX-format, memiliki kualitas piksel sebesar 24,5MP dengan rentan sensitivitas standar ISO 100-51200.
Kedua kamera ini disebut berbekal fitur full frame dengan pencahayaan dari sisi belakang, teknologi sensor Fx format CMOS, dengan local plane phase detection Af piksel. Selain itu, kamera ini juga didukung oleh mesin pemprosesan gambar terbaru, yaitu Expeed 6.
Sistem AF Hibrida yang mendukung kedua kamera tersebut diklaim Nikon, dibuat agar cakupan area menjadi lebih luas, mampu mencapai 90 persen dari area bidikan. Sistem AF Hibrida ini dibuat menggunakan algoritma yang dioptimalkan untuk teknologi sensor FX Format.
Untuk merekam video, Nikon Z 7 dan Nikon Z 6 diklaim mampu menghasilkan rekaman berkualitas full-HD/120p yang hasilnya video 4K UHD menggunakan full-pixel readout. Selain itu kamera ini juga didukung oleh fungsi color depth dan twelve stop serta timecode.
Keduanya turut dibekali dengan teknologi vibration reduction, diklaim mampu menghasilkan kompensasi gerak pada kelima sumbu. Efeknya sama dengan kecepatan shutter mencapai 5,0 stop, dan kecepatan continuous shooting untuk Z7 rata-rata 9 fps dan 12 fps untuk Z6.
Selain meluncurkan 2 kamera mirrorless, Nikon juga meluncurkan 3 lensa kamera. Diantaranya NIKKOR Z 24-70mm f/4 S, wide angle prime NIKKOR Z 35 mm f/1.8 S, serta standard prime NiKKOR Z 50 mm f/1.8 mm.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News