Kios MoneyGram berdampingan dengan kios kompetitornya yaitu Western Union.
Kios MoneyGram berdampingan dengan kios kompetitornya yaitu Western Union.

AS Jegal Alibaba Beli Perusahaan Perbankan

Cahyandaru Kuncorojati • 05 Januari 2018 13:01
Jakarta: Proteksi Amerika Serikat terhadap aksi perusahaan teknologi Tiongkok yang ramai berusaha membeli perusahaan-perusahaan di negaranya kembali terjadi. Aksi tersebut kini menimpa perusahaan buatan miliuner Tiongkok Jack Ma.
 
Dilaporkan Tech Crunch kemarin, perusahaan Ant Financial yang bernaung di bawah Alibaba Group gagal membeli layanan pengiriman uang MoneyGram dengan nilai USD1,2 miliar atau Rp16 triliun karena larangan pemerintah Amerika Serikat.
 
"Kondisi geopolitik belakangan berubah drastis sejak kami mengumumkan tawaran Ant Financial setahun lalu. Meskipun kami sudah bertindak kooperatif dengan pemerintah, tapi Komite Penanaman Modal Asing Amerika Serikat tidak menyetujui kesepakatan kali ini," jelas MoneyGram CEO Alex Holmes.

Diketahui Ant Financial hampir mengakuisisi MoneyGram setelah tawaran perusahaan tersebut berhasil bersaing dengan Euronet di bulan Januari tahun lalu. Awalnya, Ant Financial ingin merngakuisisi MoneyGram untuk memperluas sistem pembayarannya hingga ke Amerika Serikat. 
 
Presiden Internasional Ant Financial Doug Feagin pun tidak banyak berkomentar soal hal ini. Meskipun proses akuisisi gagal, Ant Financial menyatakan akan tetap bekerja sama dengan MoneyGram untuk bisa mendukung ekosistem fintech yang disusun Ant Financial. 
 
Akibat dari kegagalan proses akuisisi, Ant Financial harus membayar USD30 juta atau Rp402 miliar sebagai sanksi atas proses pembatalan akuisisi. Saham MoneyGram sendiri terpantau merosot jauh saat kabar proses akuisisi Ant Financial gagal dilakukan.
 
Aksi Amerika Serikat kali ini membuat kegagalan akuisisi kedua dengan nilai terbesar yang dilakukan oleh perusahaan Tiongkok di Amerika Serikat. Pada bulan September lalu, sebuah perusahaan asal Tiongkok juga hampir mengakuisisi Lattice Semiconductor dengan nilai USD1,3 miliar atau Rp17 triliun.
 
Kondisi geopolitik Amerika Serikat belakangan memang sangat berpengaruh terhadap bidang teknologi. Amerika Serikat khawatir aksi akuisisi perusahaan teknologi tersebut mengancam keamanan siber negaranya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan