Peraturan baru yang disampaikan oleh analis pasar Niko Partners ini dinilai akan menyulitkan proses perilisan game di Tiongkok, seperti yang dilaporkan oleh VentureBeat. Proses persetujuan game sebelumnya mengalami penghentian operasional pada bulan April 2017 lalu.
Penghentian operasional ini disebabkan oleh perkenalan memperkenalkan badan regulator baru, yaitu China’s State Administration of Press and Publication (SAPP). SAPP tersebut mulai kembali menyetujui game pada bulan Desember.
Sejak saat itu, dan hingga saat ini, SAPP telah memberikan persetujuan kepada sekitar 1.000 judul. Namun, SAPP kembali menghentikan proses pemberian persetujuan ini pada bulan Februari lalu.
Badan regulator dilaporkan ini akan mulai mengkaji game kembali saat sistem persetujuan baru mulai diterapkan pada akhir bulan April ini. Sistem baru ini turut menyertakan kontribusi dari Online Game Ethics Committee, yang dibentuk pada bulan Desember 2018 lalu.
SAPP juga bertugas memastikan game memiliki nilai yang diusung oleh Tiongkok. Tidak hanya game, penerbit juga harus mendaftarkan software melalui proses aplikasi baru ini.
Selain lebih ketat soal jenis permainan yang lolos sertifikasi, Tiongkok juga memperketat pengawasan terhadap produk tiruan berharga terjangkau. Negara berjuluk tirai bambu ini juga membatasi jumlah judul game poker dan mah-jong yang dapat beredar di pasar.
Sebagai informasi pada tahun 2017 lalu, sekitar 37 persen dari 8.561 game yang menerima sertifikasi merupakan game berjenis poker dan mahjong. Game di Tiongkok juga harus menghadapi peraturan anti-kecanduan baru.
Peraturan ini menargetkan jumlah waktu dan uang yang dapat digunakan oleh masyarakat saat memainkan game. Selain itu, game via peramban yang sebelumnya tidak terdampak oleh regulasi, kini harus menjalani proses yang sama dengan game lainnya.
Bersamaan dengan regulasi ini, pemerintah Tiongkok juga mencantumkan regulasi lain yang harus dipatuhi oleh studio game. Regulasi tersebut termasuk pengaturan yang dilakukan secara pribadi, serta pemberian judul yang terfokus pada budaya tradisional dan akurasi sejarah Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News