Ilustrasi: Astuta
Ilustrasi: Astuta

Keamanan Siber, Fondasi Digitalisasi Perusahaan

Mohammad Mamduh • 28 Mei 2016 10:17
medcom.id: Proses digitalisasi dan mengadopsi tren IoT satu perusahaan tidak pernah mudah. Para pemimpinnya harus menyiapkan rencana matang yang melibatkan seluruh aspek.
 
Aspek keamanan siber juga sangat penting ketika perusahaan ingin memanfaatkan teknologi secara menyeluruh demi menghadirkan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.
 
Oleh karena itu, investasi untuk keamanan siber tidak boleh dipandang sebelah mata. Investasi menyediakan sistem keamanan siber yang mumpuni tidak terbatas pada penggunaan infrastruktur atau menyediakan sistem pertahanan siber yang baik, tetapi juga harus didukung oleh pegawai yang ahli.

Cyber security juga menuntut para pemimpin perusahaan untuk berpikir lebih strategis, bagaimana mempercepat penerapan kebijakan, serta menahan ancaman yang terlihat.
 
"Selalu ada banyak tantangan dalam membangun cyber security," kata Managing Director, Global Security Sales Organization, Cisco Asia Pacific, Japan and Greater China, Stephen Dane, dalam acara ASEAN Cisco Connect & IoT Forum, Jumat (27/5/2016). "Baik tren IoT maupun BYOD, pihak internal sendiri sebenarnya belum tentu mengetahui apa yang sedang terjadi di dalam sistem mereka.”
 
Keamanan siber bukan hanya soal menempatkan firewall atau sistem di dalam atau di luar data center. Yang terpenting adalah menciptakan integrasi sistem yang lebih baik dan aman. Dalam era disrupsi digital (digital disruption) yang sedang terjadi, para perusahaan mulai menerapkan digitalisasi ke dalam layanan mereka.
 
Sayangnya, hacker juga melihat ini sebagai peluang mencari celah baru. Tidak semua hacker mempunyai target spesifik, sebagian dari mereka malah hanya mengincar semua celah perusahaan yang ditemui.
 
"Mereka (hacker) melakukan eksploitasi informasi apapun, tidak hanya informasi perusahaan yang diincar. Mereka bisa memahami seperti apa dan siapa Anda, sampai akhirnya menemukan celah keamanan tanpa mengetahui perusahaan tersebut bergerak di bidang apa."
 
Stephen menambahkan, salah satu solusi perusahaan dalam menghadapi ancaman keamanan siber adalah berkolaborasi dengan para penyedia solusi keamanan. Alasannya, para perusahaan ini memang sudah ahli dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mencegah ancaman keamanan digital.
 
Perusahaan sebenarnya bisa menciptakan tim IT yang berfokus pada aspek ini, tetapi investasi yang diberikan juga harus serius. "Perlu sekitar 5-10 persen dana dari divisi IT untuk menciptakan cyber security yang memadai," tambahnya. Anggaran tersebut tentunya harus masuk ke dalam kebijakan bisnis demi menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
 
Pihak Cisco juga menekankan, begitu perusahaan menerapkan digitalisasi, masalah keamanan siber adalah tanggung jawab semua karyawan, bukan hanya divisi IT. “Ketika sebuah serangan terjadi, Anda tidak bisa menyalahkan divisi IT saja. Semua orang terlibat karena perangkat yang mereka miliki tersambung langsung dengan jaringan internal mereka.”
 
“Jangan pernah merasa bahwa perusahaan Anda kecil, dan aman dari serangan siber.”
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan