Ilustrasi: Fortinet
Ilustrasi: Fortinet

Mitos Skills Gap dan Isu Industri Siber Kekurangan Orang

Mohamad Mamduh • 15 Desember 2025 16:12
Jakarta: Selama bertahun-tahun, berita utama di dunia teknologi didominasi oleh satu narasi yang menakutkan: industri keamanan siber mengalami krisis kekurangan tenaga kerja atau skills gap.
 
Namun, laporan terbaru dari Fortinet, Cyberthreat Predictions for 2026, menantang pandangan umum tersebut. Masalah sebenarnya di tahun 2026 bukanlah kurangnya jumlah manusia, melainkan ketidakcocokan keahlian.
 
Laporan tersebut menyebutkan bahwa percakapan seputar kesenjangan keahlian sering kali terlalu menyederhanakan evolusi struktural yang sebenarnya terjadi. Faktanya, universitas dan program pelatihan saat ini mencetak lebih banyak lulusan keamanan siber yang berkualitas daripada sebelumnya. Namun, mengapa perusahaan masih kesulitan mengisi posisi keamanan?

Berakhirnya Era Generalis IT Jawabannya terletak pada spesialisasi. Selama bertahun-tahun, keamanan siber dapat dikelola oleh generalis IT yang cakap. Namun, lingkungan modern menuntut kombinasi keterampilan khusus yang jauh lebih mendalam.
 
Keahlian yang dibutuhkan saat ini mencakup respons insiden cloud, rekayasa identitas dan deteksi, serta operasi yang dibantu AI. Permukaan serangan baru seperti identitas cloud, Infrastructure-as-Code, dan tata kelola SaaS menuntut keterampilan yang sama sekali tidak ada dalam kurikulum keamanan IT tradisional.
 
Oleh karena itu, FortiGuard Labs menegaskan bahwa kesenjangan saat ini lebih merupakan masalah penyelarasan (alignment) daripada kelangkaan (scarcity). Tantangannya adalah mencocokkan keahlian khusus dengan realitas operasi berbasis data yang berkecepatan mesin.
 
Gesekan di pasar tenaga kerja ini muncul karena lanskap ancaman dan standar pertahanan berubah jauh lebih cepat daripada kemampuan organisasi untuk beradaptasi. Apa yang diajarkan di bangku kuliah mungkin sudah usang saat lulusan memasuki dunia kerja jika tidak dibarengi dengan pemahaman tren terbaru.
 
Ke depan, profil profesional keamanan siber yang dicari adalah mereka yang mampu bermitra dengan mesin. Generasi profesional berikutnya harus beroperasi dalam kemitraan dengan sistem yang disempurnakan oleh AI, yang melengkapi—bukan menggantikan—keahlian manusia.
 
Kesimpulannya, bagi para pencari kerja dan profesional IT, pesan dari tahun 2026 sangat jelas: memiliki gelar saja tidak cukup. Kunci untuk bertahan di industri ini adalah spesialisasi yang mendalam dan kemampuan untuk terus belajar mengikuti evolusi teknologi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan