Aluminium OS dirancang agar Android bisa menyesuaikan pengalaman desktop secara lebih matang.
Aluminium OS dirancang agar Android bisa menyesuaikan pengalaman desktop secara lebih matang.

Fitur Utama Aluminium OS, Fondasi Baru Berbasis Android dan AI dari Google

Lufthi Anggraeni • 29 November 2025 08:23
Jakarta: ChromeOS telah lama menjadi sistem operasi ringan dari Google untuk laptop berbasis cloud. Kini, Google menyiapkan penerusnya, Aluminium OS, sistem operasi berbasis Android yang dirancang untuk PC, laptop, tablet, hingga perangkat hybrid.
 
Sistem operasi (OS) ini dikembangkan untuk membawa pengalaman Android ke perangkat desktop dengan fleksibilitas tinggi. Sebagai informasi, Aluminium OS bukan sekadar Android yang dijalankan di laptop secara mandiri.
 
Sistem ini dirancang agar Android bisa menyesuaikan pengalaman desktop secara lebih matang, tanpa sekadar memaksa UI smartphone ke layar berukuran besar. Google berencana memasok OS ini ke berbagai perangkat termasuk laptop tradisional, tablet, perangkat detachable, bahkan mini-PC atau box PC. 

Dalam lowongan pekerjaan internal, Google menyebut target perangkat untuk Aluminium OS mencakup berbagai kelas, dari perangkat entry level hingga kelas premium, atau AL Entry, AL Mass Premium, dan AL Premium.
 
Hal ini menunjukkan bahwa OS ini tidak hanya dimaksudkan untuk perangkat murah atau ringan, tetapi juga untuk laptop dan PC kelas menengah ke atas, bersaing dengan laptop Windows atau macOS mainstream. 
 
Salah satu aspek paling menonjol dari Aluminium OS adalah bahwa sistem ini dibangun dengan AI sebagai inti. Artinya, OS ini akan memanfaatkan kemampuan kecerdasan buatan secara mendalam, bukan sekadar fitur tambahan.
 
Google berpotensi akan mengintegrasikan model AI besar (LLM) miliknya, seperti Gemini, ke dalam OS. Dengan integrasi AI tersebut, perangkat berbasis Aluminium OS dapat menawarkan fitur produktivitas modern seperti multitasking pintar, asistensi berbasis AI, otomatisasi bawaan, hingga optimasi kinerja sesuai aktivitas dan perangkat keras.
 
Pendekatan ini menunjukkan bahwa Google ingin lebih dari sekadar membawa Android ke PC, melainkan menciptakan pengalaman desktop masa depan adaptif dan cerdas. Kendati Aluminium OS dirancang sebagai calon pengganti ChromeOS, Google dikabarkan akan menerapkan transisi secara bertahap.
 
Dalam roadmap internal, ChromeOS dan Aluminium OS disebut akan berjalan beriringan sementara waktu. Perangkat lama dengan ChromeOS berpotensi akan tetap menerima dukungan sampai masa akhir hidupnya, sambil memberi ruang bagi perangkat baru yang langsung hadir dengan Aluminium OS. 
 
Bagi pengguna, ini berarti tidak ada perubahan drastis secara mendadak mengingat Google dilaporkan akan memberikan waktu adaptasi bagi pengguna, developer, dan ekosistem aplikasi. Dengan dasar Android, dukungan AI, dan berbagai kelas perangkat, Aluminium OS diposisikan untuk menantang dominasi Microsoft Windows dan macOS di ranah PC dan laptop. 
 
Kelebihannya, pengguna dapat menikmati fleksibilitas Android seperti akses ke jutaan aplikasi Android dalam bentuk desktop dan fitur produktivitas modern berbasis AI, serta kemungkinan pengalaman lintas perangkat seperti smartphone, tablet, dan laptop dalam satu ekosistem.
 
Untuk developer dan produsen hardware, konsolidasi ini membuka peluang membuat aplikasi dan perangkat yang lebih seragam dan modular. Kendati menjanjikan, Aluminium OS menghadapi pekerjaan besar. Integrasi aplikasi Android ke lingkungan desktop secara optimal tidak sederhana.
 
Pengembang perlu menyesuaikan antarmuka dan pengalaman penggunaan agar sesuai dengan layar besar dan interaksi mouse atau keyboard. Kompatibilitas hardware juga menjadi tantangan mengingat Google perlu memastikan OS berjalan stabil di berbagai prosesor dan konfigurasi, serta dapat memanfaatkan akselerasi AI jika akan menanam fitur cerdas. 
 
Sementara itu untuk menjaga agar pengguna lama tetap nyaman dengan ChromeOS sembari memperkenalkan Aluminium OS, Google dinilai pengamat teknologi memerlukan strategi matang baik dari sisi dukungan aplikasi, pembaruan, maupun dokumentasi. 
 
Informasi terkait Aluminium OS ini menunjukkan bahwa Google berambisi memadukan fleksibilitas Android, kecanggihan AI, dan kebutuhan komputasi PC dalam satu platform terpadu. Jika berhasil, OS ini bisa menjadi titik balik dalam menggunakan laptop dan PC menjadi lebih adaptif, lebih cerdas, dan lebih terintegrasi lintas perangkat.
 
Kendati tanggal peluncuran resmi belum diumumkan, rumor yang beredar mengindikasikan bahwa tahun 2026 dapat menjadi awal era baru bagi komputasi personal berbasis Android.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan