Foto: NVIDIA
Foto: NVIDIA

NVIDIA Pastikan Tak Pasang Backdoor atau Kill Switch di GPU

Mohamad Mamduh • 19 Agustus 2025 17:26
Jakarta: NVIDIA menegaskan bahwa GPU besutannya tidak akan pernah dilengkapi dengan backdoor, kill switch, atau perangkat mata-mata tersemat yang beroperasi tanpa sepengetahuan atau persetujuan pengguna.
 
Peran krusial GPU mereka dalam beragam sektor—mulai dari peralatan medis seperti CT scanner dan MRI, sistem finansial, riset ilmiah, pengelolaan lalu lintas udara, hingga infrastruktur kecerdasan buatan dan hiburan video game—yang menuntut tingkat keandalan serta keamanan tertinggi demi menjaga kepercayaan global terhadap teknologi Amerika Serikat.
 
Beberapa pakar kebijakan sempat mengusulkan agar produsen perangkat keras menanamkan saklar mati di dalam chip, memungkinkan otoritas tertentu mematikan GPU secara jarak jauh tanpa izin. Argumen pendukung mengklaim ini dapat mencegah penyalahgunaan teknologi di tangan pihak tidak bertanggung jawab.

Namun, gagasan tersebut langsung ditolak NVIDIA karena berpotensi membuka celah bagi peretas dan aktor jahat lain untuk mengeksploitasi satu titik kendali tersebut, sekaligus merusak prinsip pertahanan berlapis ) yang selama ini menjadi landasan keamanan siber global.
 
Selama lebih dari tiga dekade mendesain prosesor, NVIDIA selalu memprioritaskan integritas perangkat keras tanpa kompromi. Memasukkan bantuan jarak jauh ke dalam chip sama artinya dengan menciptakan kerentanan permanen yang sulit dihapus.
 
Perusahaan menegaskan bahwa kebijakan hukum yang bijak harus memaksa perusahaan memperbaiki celah keamanan—bukan menciptakan celah baru demi tujuan kontrol. Ketika kerentanan besar seperti “Spectre” dan “Meltdown” ditemukan di CPU, respons cepat dan terpadu dari industri dan pemerintah berhasil menghilangkan risiko tersebut tanpa membahayakan hak pengguna atau kepercayaan publik.
 
NVIDIA juga mengingatkan pengalaman pahit Clipper Chip yang digagas NSA pada dekade 1990-an. Meskipun bertujuan menyeimbangkan enkripsi kuat dengan akses pemerintah melalui skema penahanan kunci (“key escrow”), Clipper Chip justru menimbulkan celah terpusat yang mudah dieksploitasi.
 
Sistem ini meruntuhkan kepercayaan publik karena memunculkan bahaya titik kegagalan tunggal—arus balik yang membuktikan bahwa backdoor bukanlah solusi melainkan malapetaka bagi keamanan jangka panjang.
 
Untuk memitigasi risiko, NVIDIA mendorong penggunaan alat lunak cerdas yang bersifat opsional dan dikendalikan pengguna, seperti fungsi “find my phone” atau “remote wipe” pada perangkat mobile. Berbeda dengan trap perangkat keras, alat lunak ini transparan, dapat dinonaktifkan, dan tunduk pada persetujuan eksplisit pengguna.
 
Proses diagnostik, pemantauan performa, pelaporan bug, dan penambalan kerentanan tetap dilakukan dengan standar terbuka dan teruji, menjaga prinsip keamanan tanpa menjerat pengguna dalam kerentanan tersembunyi.
 
Menanam kill switch ke dalam chip diibaratkan membeli mobil yang kendali remnya tetap ada di tangan dealer—saat-saat tak terduga bisa membuat dealer memutuskan pengguna tak layak mengemudi. Dampaknya tidak hanya merusak bisnis dan inovasi, tetapi juga melemahkan keamanan ekonomi dan nasional. Pasar akan kehilangan kepercayaan, alih-alih mendapatkan manfaat yang dijanjikan dari opsi kontrol semacam itu.
 
Pilar integritas perangkat keras haruslah bersifat nonpartisan dan tak dapat ditawar. Pemerintah memiliki banyak alat untuk melindungi konsumen dan infrastruktur kritis, namun melemahkan fondasi perangkat keras jelas bukan salah satunya. NVIDIA menegaskan bahwa dalam setiap chipnya tidak ada backdoors, tidak ada kill switches, dan tidak ada spyware—itulah dasar membangun sistem terpercaya sekarang dan selamanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan