Google mengumumkan chipset kuantum Willow 105 qubit yang mencetak lompatan kecepatan 13.000x dibanding superkomputer,.
Google mengumumkan chipset kuantum Willow 105 qubit yang mencetak lompatan kecepatan 13.000x dibanding superkomputer,.

Chipset Kuantum Google Demonstrasikan Kekuatan 13 Ribu Kali dari Superkomputer

Lufthi Anggraeni • 25 Oktober 2025 09:51
Jakarta: Tim kuantum AI dari Google mengumumkan chipset kuantum karyanya bertajuk Willow, dengan 105 qubit superkonduktor, berhasil menjalankan algoritma tertentu 13.000x lebih cepat dibandingkan dengan superkomputer paling canggih saat ini.
 
Mengutip Gizmochina, chipset Willow menggunakan 105 qubit yaitu unit dasar komputer kuantum yang mampu berada di lebih dari satu keadaan sekaligus dan saling terjalin atau entangled.
 
Tim Google menyebut gate kuantum tunggal di chipset ini memiliki fidelitas hingga 99,97%, dan operasi entangling mencapai 99,88%, angka sangat penting untuk menekan kesalahan saat sistem diperbesar.

Tidak seperti eksperimen kuantum sebelumnya, seperti chipset Sycamore Google pada 2019 yang menunjukkan keunggulan kuantum atas tugas acak sampling, Willow melangkah lebih jauh dengan menjalankan algoritma bertajuk Quantum Echoes.
 
Sebagai informasi, Quantum Echoes dirancang untuk mengukur kekacauan kuantum atau quantum chaos dan mensimulasikan struktur molekular maupun perilaku elektronik dengan akurasi jauh lebih tinggi.
 
Menurut fisikawan proyek, Michel Devoret, chipset ini menunjukkan bahwa rangkaian listrik dapat berperilaku seperti atom buatan atau artificial atoms, memungkinkan peneliti mengeksplorasi interaksi atom tanpa harus bergantung pada pendekatan tradisional.
 
Terobosan ini tidak sekadar demo teknis, juga memiliki potensi aplikasi praktis cukup besar. Dengan kemampuan simulasi jauh lebih cepat dan akurat, chipset seperti Willow dapat mempercepat penemuan obat dan riset material baru.
 
Penelitian baterai efisiensi tinggi atau superkonduktor lebih baik bisa mendapatkan dorongan lewat komputasi kuantum. Bahkan dalam domain AI, metode kuantum bisa digunakan untuk tugas optimasi kompleks dengan konsumsi energi lebih rendah dibandingkan dengan komputasi klasik.
 
Kendati impresif, pencapaian ini bukan berarti komputasi kuantum sudah siap pakai secara massal. Tim Google menyatakan bahwa tahap berikutnya adalah skala ke qubit logis yang error-corrected, dengan qubit yang telah dilindungi terhadap kesalahan dan stabil secara jangka panjang.
 
Namun, chipset ini masih memiliki sejumlah permasalahan yang perlu diselesaikan sebelum siap dipakai secara massal. Masalah tersebut mencakup menjaga fidelitas tinggi ketika jumlah qubit diperbesar, juga mengatasi decoherence kuantum atau hilangnya sifat kuantum oleh interaksi dengan lingkungan.
 
Masalah lain chipset ini termasuk membangun infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung aplikasi kuantum secara praktis dan ekonomis. Terobosan seperti Willow menunjukkan bahwa manusia tengah memasuki era baru dengan mesin atom dan simulasi kuantum bisa membuka jendela riset masa depan.
 
Bagi Indonesia, kemajuan ini bisa berdampak pada riset nasional misalnya di bidang material untuk energi terbarukan, riset obat tropis, atau teknologi superkonduktor untuk transportasi. Kendati aplikasi konkret masih agak jauh, mengenal dan memahami tren ini membantu masyarakat bersiap saat saatnya tiba.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan