Honor menegaskan fokusnya dalam pengembangan AI dan ekosistem untuk memperkuat kehadirannya di Indonesia.
Honor menegaskan fokusnya dalam pengembangan AI dan ekosistem untuk memperkuat kehadirannya di Indonesia.

Perkuat Jejak di Indonesia, Honor Fokus dalam Pengembangan AI dan Ekosistem

Lufthi Anggraeni • 16 April 2025 12:10
Shenzhen: Honor menegaskan perusahaannya kembali ke pasar Indonesia dengan strategi dan peta jalan atau roadmap lebih matang. Sebagai informasi, Honor sempat mengundurkan diri dari pasar Tanah Air pada tahun 2019 dan kembali pada bulan Februari 2025 lalu.
 
Sebagai salah satu bentuk keseriusannya di pasar Tanah Air, Honor Indonesia mengajak sejumlah media dan tech reviewer berkunjung ke kantor pusatnya di Shenzhen, Tiongkok. Di kantor pusat berlokasi di distrik Futian, media dan tech reviewer disambut sejumlah petinggi Honor, termasuk Country Manager Honor Indonesia Peter Chen.
 
“Kami kembali ke Indonesia bukan hanya untuk memperkenalkan produk baru, tapi juga untuk membangun nilai jangka panjang. Kami berinvestasi besar dalam pasar ini,” ujar Chen. 

Lebih lanjut, Chen menyampaikan bahwa kembalinya Honor ke pasar Indonesia merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun kembali ekosistem dan posisi merek atau brand perusahaan, di tengah persaingan ketat di industri smartphone Indonesia.
 
Upaya mewujudkan strategi tersebut salah satunya diusung dalam fokus pengembangan asisten berteknologi kecerdasan buatan (AI) lebih canggih. Berbeda dengan pasar Tiongkok yang telah memiliki asisten AI bernama Yoyo, Honor menegaskan terfokus penuh pada kolaborasi dengan ekosistem Google untuk perangkat yang dipasarkan di pasar global termasuk Indonesia.
 
Perwakilan Honor Global Wu Bin menambahkan bahwa Honor berkomitmen untuk menjadi pihak pertama yang menghadirkan fitur AI terbaru Google pada perangkat karyanya yang dipasarkan di luar Tiongkok.
 
Kolaborasi dengan Google ini salah satunya terwujud dalam proses penjajakan pengembangan lebih dalam terkait fitur AI relevan dengan generasi muda, termasuk prediksi perilaku pengguna hingga integrasi lintas aplikasi.
 
Salah satu fitur AI yang dikembangkan Honor dan Google adalah fitur Magic Portal, berkemampuan memahami konteks penggunaan gambar dan secara otomatis menyarankan aplikasi yang dapat pengguna pilih untuk berbagi gambar, seperti TikTok atau Instagram.
 
Honor menegaskan bahwa teknologi AI yang tersedia di perangkat karyanya benar-benar dirancang untuk membantu pengguna dalam aktivitas sehari-hari. Dua di antara fitur tersebut adalah AI Super Zoom dan AI Deepfake Detection.
 
Sebagai informasi, AI Super Zoom merupakan fitur ini memungkinkan pengguna melihat objek jarak jauh dengan bantuan kombinasi komponen optik dan pemrosesan AI. Sedangkan AI Deepfake Detection berkemampuan mendeteksi pihak penelepon panggilan video merupakan orang yang penerima kenal.
 
Kemampuan AI Deepfake Detection ini juga ditujukan untuk mendeteksi potensi penipuan via panggilan video menggunakan teknologi tersebut, dan merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap peningkatan ancaman penyalahgunaan teknologi AI.
 
Sebagai pengingat, Honor merupakan bagian dari perusahaan teknologi raksasa asal Tiongkok, Huawei, sebelum memisahkan diri dan menjadi perusahaan mandiri pada tahun 2020 lalu. Perpisahan kepemilikan resmi dari Huawei ini memungkinkan Honor tetap bisa menghadirkan Google Mobile Services.
 
Penggunaan Google Mobile Services pada perangkat karyanya ini tidak lagi dapat dilakukan Huawei akibat regulasi pembatasan dagang yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat (AS) sejak tahun 2019 lalu, menghalangi perusahaan ini untuk berbisnis dengan perusahaan asal AS, termasuk Google.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan