Untuk menggunakannya, korban harus mengunggah berkas mereka yang dienkripsi CryptoLocker ke portal DecrytoLocker. Sesudah itu, mereka akan mendapatkan kunci untuk mendekripsi seluruh berkasnya (selengkapnya di sini).
Menurut The Register, CryptoLocker muncul pertama kali pada September 2013, bersama dengan menyebarnya malware P2P ZeuS alias Gameover ZeuS. Malware tersebut mengenkripsi seluruh berkas korbannya, termasuk foto dan dokumen, lalu meminta bayaran US$500 dalam BitCoin yang harus dibayar maksimal hingga 72 jam kepada korban.
Korban malware ini cukup banyak, sekitar 545 ribu komputer, dan separuhnya berada di Amerika Serikat. Jika Anda menjadi salah satu korban, coba gunakan tool yang ditawarkan FireEye.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News