Program ini bernama MicroB, dengan kependekan yang berasal dari Micro Business. Pada kesempatan ini, hadir Direktur Rakuten Belanja Online, Yasunobu Hashimoto sebagai pembicara utama. Dia menjelaskan, Rakuten melihat perkembangan bisnis di Indonesia bukan hanya berasal dari para pebisnis berskala besar yang hanya muncul di kota-kota besar.
Melalui data yang dimiliki, dia menjelaskan bahwa 98,80% bisnis di Indonesia berada pada sektor UKM atau mikro bisnis, dengan total pelaku bisnis yang sekitar 55 juta jiwa. Artinya, 59% dari total Produk Domestik Bruto berasal dari sektor UKM.
Ini menjadi satu alasan utama mengapa Rakuten meluncurkan program MicroB. Mereka ingin lebih mendekatkan diri kepada banyak pengusaha yang tidak memiliki toko secara fisik.
Rakuten merupakan layanan e-commerce yang pada dasarnya berbayar. Melalui program MicroB, para pengusaha mikro bisa ikut memasarkan lapak mereka melalui Rakuten tanpa biaya pada enam bulan pertama.
Tidak sekadar menaruh nama, para penjual yang mengikuti program ini juga mendapatkan pelatihan singkat mengenai bagaimana cara memperluas publikasi usaha mereka, terutama melalui Rakuten. Mereka juga mendapatkan tempat penyimpanan foto produk sebesar 100 MB.
Lebih spesifiknya, program MicroB ditujukan kepada para pengusaha atau wiraswasta yang terdapat di berbagai pelosok, tetapi memiliki produk original berkualitas yang membuat orang tidak ragu untuk membelinya. Bahkan, bukan tidak mungkin bila produk itu laku keras di pasar internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id