Berbeda dengan kacamata VR lainnya, HTC Vive hadir dengan teknologi room-scale yang memungkinkan kacamata VR ini dapat mengenali bentuk dan ukuran ruangan dimana penggunanya berada. Melalui Vive, HTC juga berambisi untuk membawakan perubahan besar pada cara manusia berkomunikasi secara digital.

"Saat diperkenalkan untuk pertama kalinya, kami berambisi bahwa Vive yang kami usung akan mampu membawa perubahan fundamental dalam cara manusia berkomunikasi dan berinteraksi dengan dunia mereka seterusnya," ujar Cher Wang, chairwoman sekaligus CEO HTC. "Vive menciptakan dunia baru tanpa batas, di mana yang menjadi batas adalah imajinasi manusia itu sendiri."
Selain hadir dengan teknologi room-scale, HTC Vive juga hadir dengan sebuah controller khusus yang telah disempurnakan dan lebih baik dari versi sebelumnya. Controller tersebut dikatakan hadir dengan bentuk yang lebih ergonomis dan tombol yang memiliki feedback yang lebih baik dari sebelumnya.
Controller HTC Vive ditenagai oleh baterai lithium polymer berdaya tinggi yang dapat diisi ulang melalui port micro USB. Controller tersebut diklaim dapat bekerja selama empat jam dalam sekali pengisian.

HTC Vive akan menjadi perangkat VR pertama yang mendukung SteamVR, yaitu sebuah platform virtual reality buatan Valve yang dirancang khusus suapaya dapat digunakan secara lebih optimal dengan Steam.
Kerjasama HTC dan Valve juga mengklaim telah menjalin kemitraan dengan ribuan pengembang konten VR mulai dari game hingga konten hiburan lainnya yang berbasiskan VR.
HTC Vive rencananya akan dirilis pada bulan April 2016 mendatang. Sesi pemesanannya akan dimulai pada tanggal 29 Februari 2016. HTC dan Valve juga dikatakan telah mendistribusikan 7.000 unit HTC Vive ke berbagai pengembang untuk membantu pembuatan konten berbasiskan VR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News