Intel. (Shutterstock)
Intel. (Shutterstock)

Intel Berniat Jual Lagi Divisi Bisnisnya?

Cahyandaru Kuncorojati • 28 November 2019 09:12
Jakarta: Intel beberapa bulan lalu telah melepaskan bisnis chipset modem 5G khusus perangkat mobile atau smartphone miliknya kepada Apple. Menariknya kini Intel disebut berencana melepas lagi divisi bisnisnya.
 
Kabar terbaru Intel kini berniat menjual divisi bisnisnya yaitu bidang home connectivity. Divisi ini berperan dalam menyediakan prosesor atau komponen dengan kemampuan wireless di perangkat eletronik rumah atau ekosistem smart home.
 
Dikutip dari berbagai sumber, Intel sudah merekrut penasehat finansial dan agen yang bisa menemukan pihak yang ingin membeli divisi bisnisnya. Laporan dari narasumber yang dirahasiakan menyebut bahwa divisi ini memiliki nilai penjualan mencapai USD450 juta (Rp6,3 triliun) terhadap pendapatan Intel.

Intel menyatakan masih menolak berkomentar atas kabar yang beredar. Jadi belum ada alasan jelas mengenai rencana Intel untuk memangkas divisi bisnis mereka yang sebetulnya cukup potensial.
 
Divisi home connectivity Intel dilihat sebagai jalur agar perusahaan tersebut bisa menyediakan teknologi lebih luas dan terhubung ke setiap perangkat. Ditambah, konsep Internet of Things di dalam rumah alias smart home adalah pasar yang terus bertumbuh seiring perkembangan pemanfaatan internet.
 
Chief Executive Officer Intel, Bob Swan sempat menyatakan bahwa perusahaan mereka sedang melihat kembali bisnisnya. Dia menyatakan Intel ingin mengeksplorasi bidang yang belum cukup kompetitif.
 
Pasar bisnis home connectivity memang kini semakin ramai oleh produsen chipset. Intel tidak sendiri, ada Broadcom dan Qualcomm. Bahkan MediaTek dan Huawei yang lebih sering di industri chipset smartphone juga mulai menyentuh pasar Internet of Thing yang produknya di segmen smart home.
 
Tidak ada yang mengetahui alasan pasti langkah ini, apakah terkait bisnis prosesor Intel yang tengah tersandung atau hal lain. Pada bulan Juni lalu Apple resmi membeli bisnis modem 5G Intel untuk perangkat mobile dengan nilai USD1 miliar atau RP13,9 triliun.
 
Dampak dari kesepakatan ini adalah Apple mampu memiliki kekuatan riset dan pengembangan chipset modem 5G yang kuat dan tidak bergantung kepada Qualcomm. Apple dan Qualcomm sendiri dilaporkan pernah terlibat saling gugat mengenai paten teknologi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan