Fortune melaporkan, pelaku serangan siber tersebut menggunakan virus bernama “NotPetya” untuk melumpuhkan ribuan komputer di berbagai negara, mengganggu pendistribusian dan bisnis. Investigator kini menyebut peretasan tersebut diperkirakan lebih berbahaya dibandingkan perkiraan sebelumnya.
Pejabat tinggi Ukrainian Presidential Administration menyebut hingga saat ini belum dapat dipastikan jumlah komputer yang telah diubah oleh peretas. Saat ini, badan keamanan Ukrania juga dilaporkan tengah berupaya untuk memprediksi tindakan peretas dengan data yang berhasil dicurinya selama penyerangan berlangsung.
Sementara itu, pada video yang dirilis polisi Ukrania, tampil laki-laki bertopeng, berseragam tempur dan bersenjata api merampok kantor pengembang software bernama Intellect Service pada Selasa Malam.
Perampokan tersebut terjadi setelah peneliti keamanan siber menyebut telah menemukan “pintu belakang” pada sejumlah update yang dimiliki oleh software akuntansi M.E.Doc. Software ini digunakan oleh sebanyak 80 persen perusahaan Ukraina dan terinstalasi pada sekitar 1 juta komputer di negara tersebut.
Menteri Dalam Negeri Ukraina, Arsen Avakov menyebut polisi telah memblokir serangan siber kedua dari server yang menyimpan software tersebut. Sebelumnya, perusahaan software tersebut menyangkal bahwa server telah mengalami perubahan yang dilakukan oleh peretas.
Namun, saat ditanyai terkait dengan kehadiran pintu belakang pada server software miliknya, CEO Olesya Bilousova mengakui hal tersebut, dan menyebut bahwa akses pintu belakang perlu segera dihilangkan.
Bilousova turut mengamini laporan yang menyebut komputer dengan jaringan yang sama dengan komputer pengguna M.E.Doc rentan terhadap serangan lain. Selain itu, Bilousova menyebut virus yang terdapat pada jaringan tengah menunggu sinyal untuk beraksi.
Sayangnya hingga saat ini, belum tersedia informasi terkait keberhasilan penutupan akses pintu belakang pada software tersebut, termasuk jumlah akses yang masih tersedia. Kepala Deputi Administrasi Presidensial dan mantan direktur Microsoft Ukraina, Dmytro Shymkiv, mengungkap server M.E.Doc sejak tahun 2013, mengindikasikan cara peretas mengakses sistem.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id