Phone Arena menyebut menjadi perusahaan yang menyiarkan film pertama berarti Apple dan Comcast dapat menyiarkan film yang masih diputar di bioskop. Kedua perusahaan tersebut dilaporkan tengah dalam proses diskusi dengan studio Hollywood besar terkait dengan rencana tersebut.
Menurut spekulasi yang berkembang, film yang memenuhi kualifikasi untuk penyiaran pertama tersebut adalah film yang telah tersedia di bioskop selama dua minggu. Diskusi antara pihak terkait tersebut saat ini terfokus pada pencarian cara untuk mengarahkan pendapatan yang diterima dari penjualan layanan premium ke bioskop yang akan terkena dampak rencana ini.
Studio seperti Universal, yang dimiliki oleh Comcast, dan Warner mendukung ide tersebut. Sementara itu, seluruh sejumlah studio besar kecuali Disney berupaya menutupi hasil pendapatan dari layanan streaming seperti Netflix dari hasil penjualan DVD. Hal ini karena Disney berencana menawarkan aplikasi bergaya Netflix karyanya pada tahun 2019.
Layanan streaming yang tengah didiskusikan oleh Apple dan Comcast disebut dengan nama premium video on demand (PVOD), dan diperkirakan akan ditawarkan seharga dari USD30 (Rp400 ribu) hingga USD50 (Rp666 ribu) per film.
Sementara itu, meski keputusan akhir berada di tangan studio, namun seorang analis bernama Michael Pachter meyakini bahwa layanan PVOD tidak akan terjadi tanpa pertimbangan dari bioskop. Pachter meragukan bahwa studio akan setuju terkait penyewaan digital tanpa kesepakatan dengan pihak ekshibitor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id