Jika rencana ini berjalan sesuai jadwal, langkah tersebut akan menandai kembalinya kolaborasi Apple dan Intel untuk pertama kalinya sejak perusahaan asal Cupertino itu meninggalkan prosesor Intel pada 2023.
Kuo melaporkan bahwa Apple telah menandatangani perjanjian non-disclosure (NDA) dengan Intel dan telah menerima paket desain (PDK) versi 0.9.1GA untuk proses 18A, seperti dikutip dari laporan Tom’s Hardware.
Simulasi internal Apple dilaporkan menunjukkan hasil yang mendekati ekspektasi, sehingga perusahaan memilih menunggu versi final PDK 1.0 dan 1.1 yang dijadwalkan rilis pada kuartal pertama 2026.
Jika seluruh tahapan berjalan lancar, produksi massal silikon Intel 18A untuk Apple bisa dimulai pada kuartal kedua atau ketiga 2027.
Kolaborasi Potensial Pertama Sejak 2023
Chip yang dimaksud merupakan SoC M-series varian dasar yang digunakan pada MacBook Air dan iPad Pro, dengan total penjualan mencapai sekitar 20 juta unit sepanjang 2025.Kuo memperkirakan volume pengiriman untuk lini ini akan stabil di kisaran 15–20 juta unit per tahun pada 2026–2027, seiring rencana Apple menghadirkan seri MacBook berharga lebih terjangkau dengan prosesor sekelas iPhone.
Jumlah tersebut cukup signifikan bagi Intel sebagai klien baru di bisnis foundry-nya, meski tidak akan berdampak besar terhadap dominasi TSMC dalam pasar manufaktur chip kelas lanjut.
Sebelumnya, masa depan proses Intel 18A sempat diragukan karena proyeksi margin yang lemah dan hasil produksi (yield) yang belum stabil. Namun, keterlibatan langsung tim desain Apple dengan pre-release PDK menandakan bahwa proses ini telah mencapai tahap di mana pelanggan eksternal mulai melakukan evaluasi serius.
Bagi Apple, motivasi utamanya adalah diversifikasi rantai pasokan. Selama ini, perusahaan sangat bergantung pada TSMC untuk seluruh chip iPhone dan seri M kelas atas.
Dengan memindahkan SoC paling sederhana ke Intel, Apple dapat mengurangi risiko single-source dependency tanpa mengganggu lini produk andalan yang menggunakan silikon TSMC.
Selain itu, langkah ini juga sejalan dengan dorongan pemerintah Amerika Serikat untuk memperkuat industri semikonduktor domestik. Fasilitas Intel di Arizona disebut menjadi kandidat utama untuk memproduksi chip Apple menggunakan proses 18A, selaras dengan kebijakan CHIPS Act.
Tantangan dan Jadwal yang Ketat
Meski kolaborasi ini menunjukkan kemajuan, Kuo menekankan bahwa risiko terbesar tetap berada pada jadwal pengembangan dan stabilitas proses produksi.Apple tidak akan melanjutkan ke tahap tape-out hingga Intel mampu menunjukkan hasil performa dan yield yang konsisten, serta merampungkan validasi rantai alat (tool chain) dan verifikasi proses pada paruh pertama 2026.
Apabila semua target tercapai, 2027 akan menjadi tahun pertama bagi chip Apple berbasis Intel 18A untuk diproduksi massal dan hadir di perangkat komersial. Namun, jika ada keterlambatan, jadwal ini kemungkinan ikut bergeser.
Kabar ini sekaligus menjadi angin segar bagi Intel Foundry Services (IFS) yang selama beberapa tahun berjuang membuktikan kematangan proses manufakturnya. Keterlibatan Apple sebagai pelanggan uji potensial dinilai dapat memperkuat kredibilitas Intel di pasar advanced node yang selama ini didominasi TSMC dan Samsung Foundry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id