“Tahun ini, kami telah melihat lonjakan aktivitas penjahat dunia maya yang ditujukan kepada pengguna di tengah musim belanja dan momen kembali ke sekolah, acara budaya pop besar, seperti Grammy dan Oscar, pemutaran perdana film, pengumuman ponsel cerdas baru, peluncuran game, dan lainnya,” kata pakar keamanan privasi Kaspersky, Anna Larkina.
“Daftarnya masih dapat terus berlanjut, karena penjahat dunia maya cepat beradaptasi ke tren sosial, politik, ekonomi, dan budaya baru, muncul dengan skema penipuan kreatif untuk mendapatkan keuntungan dari situasi tersebut,” ujarnya.
Ancaman serangan siber terkait game dan layanan streaming masih akan ramai di tahun 2024 disebut masih akan ramai. Penipuan terkait langganan streaming dan game terutama dengan kata kunci game atau serial terkenal serta harga yang murah masih akan jadi iming-iming dari penjahat siber.
Misalnya, tautan untuk potongan harga langganan PlayStation Plus maupun Microsoft Game Pass. Penipuan dengan kedok kehadiran game GTA 6 yang telah dinantikan juga disebut menjadi jebakan yang bakal ditemukan pada tahun 2023.
Kelangkaan konsol game seperti PlayStation 5 atau PS5 yang terjadi di tahun 2022 masih akan kembali dieksploitasi oleh penjahat siber. Di internet akan bertebaran penawaran palsu dengan iming-iming hadiah atau diskon dengan berpura-pura sebagai toko resmi.
Di ranah media sosial dan metaverse akan dieksploitasi penjahat siber lewat celah keamanan yang ada pada perlindungan privasi penggunanya. Soal privasi data pribadi, Kaspersky juga melihat data dari aplikasi kesehatan mental rentan bocor.
Data tersebut diklaim Kaspersky bisa dimanfaatkan untuk senjata penjahat siber melancarkan aksinya dengan membuat rekayasa sosial bertarget. Di sektor lain yaitu platform edukasi atau pembelajaran juga masih jadi target kejahatan siber di tahun 2023.
Meningkatnya platform edukasi online juga menarik perhatian penjahat siber, Kaspersky menyebut akan semakin banyak website palsu yang disisipkan ancaman phishing dengan meniru tampilan platform tersebut yang ingin mencuri data pengguna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News