Aplikasi DeepSeek dilaporkan berpeluang mengalami pemblokiran di wilayah Amerika Serikat.
Aplikasi DeepSeek dilaporkan berpeluang mengalami pemblokiran di wilayah Amerika Serikat.

Aplikasi DeepSeek akan Diblokir di AS

Lufthi Anggraeni • 12 Februari 2025 16:36
Jakarta: Selama beberapa waktu lalu, DeepSeek menjadi nama yang banyak diperbincangkan di ranah AI, karena Huawei, Honor, Microsoft dan bahkan sejumlah produsen otomotif telah menggunakan model R1 pada produk dan layanan karya mereka.
 
Mengutip GSM Arena, platform buatan perusahaan asal Tiongkok ini secara cepat meraih popularitas di Amerika Serikat, mencapai posisi teratas di App Store. CEO Arm Rene Haas membagikan kekhawatirannya terkait masa depan layanan ini.
 
Haas menyebut layanan ini berpeluang untuk diblokir operasionalisasinya akibat implikasi kebijakan luar negeri, karena merupakan produk karya perusahaan asal Tiongkok. Haas juga mencatat bahwa prediksinya merefleksikan pengembangan beberapa pekan terakhir terkait TikTok.

Platform media sosial tersebut, yang dimiliki oleh ByteDance dan berasal dari Tiongkok, menghadapi peluang pemisahan operasi di Amerika Serikat (AS), atau berpotensi dihentikan operasional meski regulasi pemblokiran yang diterapkan pemerintah mengalami penundaan.
 
DeepSeek tidak hanya memiliki operasional di pasar AS dan memanfaatkan model AI open-source DeepSeek R1 untuk aplikasi dan layanan web miliknya. Karenanya, akses ke layanan ini berpeluang dibatasi, pengguna masih bisa diunduh dan mengoperasikan model bahasa di perangkat masing-masing.
 
Sebelumnya, segera setelah peluncuran model AI DeepSeek dan Qwen,Check Point Research menyaksikan penjahat dunia maya dengan cepat beralih dari ChatGPT ke platform baru ini untuk mengembangkan konten berbahaya.
 
Pelaku ancaman berbagi cara memanipulasi model dan menampilkan konten tanpa sensor, yang pada akhirnya memungkinkan peretas dan penjahat menggunakan AI untuk membuat konten berbahaya.
 
Sementara itu, munculnya aplikasi AI asal Tiongkok DeepSeek mendorong Presiden AS Donald Trump untuk menggambarkannya sebagai "peringatan" bagi industri teknologi AS. Klaim DeepSeek model kecerdasan buatan (AI) R1-nya dibuat dengan biaya yang jauh lebih murah daripada para pesaingnya telah menimbulkan pertanyaan tentang masa depan seluruh industri, dan menyebabkan beberapa perusahaan terbesar di dunia anjlok nilainya.
 
DeepSeek telah menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di AS hanya seminggu setelah diluncurkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan