"Watson memang memiliki kemampuan memahami data, dan mungkin dapat lebih cerdas dibandingkan satu manusia. Tapi Watson tidak akan pernah bisa mengalahkan kecerdasan umat manusia secara keseluruhan," ujar IBM Watson Chief Storyteller, Louis Richardson.
Kemampuan yang dimiliki oleh Watson disebut Richardson memungkinkan manusia melakukan lebih banyak hal dengan lebih mudah dan menghilangkan hambatan. Watson juga akan memungkinkan penggunanya untuk dapat bekerja dengan lebih cerdas.
Pemahaman yang dimiliki Watson juga akan membantu manusia untuk mengeksplorasi data lebih jauh, guna menemukan solusi terbaik untuk permasalahan yang dipertanyakan. Namun pemahaman Watson tersebut, jelas Richardson, hanya sebatas menghadirkan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
Kemampuannya menghadirkan informasi sebagai gambaran besar dari suatu permasalahan tersebut hanya memungkinkan Watson membantu mempersingkat proses pengambilan keputusan, namun tidak memungkinkan Watson untuk bertindak sebagai pengambil keputusan.
Karenanya, dalam perjalanan memahami dan mempelajari data, Watson tetap membutuhkan keberadaan dan bantuan manusia. Meskipun demikian, Richardson menyebut Watson memiliki keunggulan terkait waktu pembelajaran.
Berupa teknologi, Watson dinilai memiliki waktu lebih lama untuk mempelajari data dan berbagai hal dibandingkan dengan manusia. Selain itu, Country Manager Hardware IBM Indonesia, Al Novam Basukiwijaya menambahkan, kemampuan Watson ini juga memungkinkannya untuk menjadi pengajar bagi manusia.
Novam menyebut saaat ini, Watson telah ditugaskan untuk mengikuti dan mempelajari lima tokoh perbankan terkemuka di Indonesia. Hasil pembelajaran yang diperoleh Watson tersebut dibagikan kembali kepada mahasiswa di sejumlah universitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News