Melalui kemitraan ini, BNI akan memanfaatkan platform data hybrid dan terbuka dari Cloudera untuk memberdayakan fase transformasi digital berikutnya, yang memungkinkan insight secara real-time, machine learning canggih, dan kolaborasi lintas lembaga.
Langkah paling signifikan dalam kolaborasi ini adalah keputusan BNI untuk menjadi salah satu pengadopsi pertama layanan Cloudera AI Inferencing.
Layanan yang dibangun di atas NVIDIA NIM on-premises ini memungkinkan BNI untuk menerapkan large language models (LLM) open-source dengan menggunakan GPU NVIDIA.
Teknologi ini memberdayakan BNI untuk mengembangkan AI generatif secara aman sambil mempertahankan kontrol penuh atas data sensitif nasabah.
Proses implementasi penuh ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025, di mana BNI akan bekerja sama secara erat dengan Cloudera dan NVIDIA untuk memastikan kinerja, kepatuhan, dan resiliensi di setiap tahapnya.
Toto Prasetio, Chief Information Officer BNI, menyatakan kebanggaannya atas langkah strategis ini. "Kami bangga menjadi salah satu lembaga keuangan pertama yang mengadopsi layanan AI Inference dari Cloudera,” ujarnya.
“Teknologi ini memberi kami infrastruktur untuk mengembangkan ambisi AI generatif kami secara aman dan efisien, sambil tetap mematuhi lanskap peraturan yang berkembang di Indonesia,” jelas Toto.
“Ini adalah langkah maju yang besar dalam tujuan kami untuk memberikan layanan perbankan digital yang lebih cerdas, lebih cepat, dan lebih bertanggung jawab kepada masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Pemilihan Cloudera didasari oleh keselarasan platformnya dengan persyaratan regulator di Indonesia dan kemampuannya untuk mendukung AI skala perusahaan.
Platform data terpadu Cloudera menawarkan tata kelola yang kuat, keamanan end-to-end, dan fleksibilitas penerapan hybrid, yang memastikan kepatuhan terhadap regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), sekaligus mendukung tujuan kedaulatan data BNI.
Bermodalkan kapabilitas AI dan machine learning, serta fondasi open source, BNI dapat memperluas analitik prediktif, deteksi penipuan (fraud), dan personalisasi layanan nasabah secara efisien dan aman.
Sembari integrasi inference berjalan, BNI telah secara aktif menggunakan machine learning untuk berbagai fungsi bisnis, di antaranya:
- Rekomendasi Produk: Menyarankan produk perbankan yang relevan berdasarkan riwayat nasabah.
- Analitik Rantai Pasok: Mengoptimalkan alur material dan jaringan vendor untuk meningkatkan efisiensi serta mengurangi risiko operasional.
- Deteksi Judi Online: Menggunakan pemantauan real-time dan model ML untuk mendeteksi, membekukan, dan melaporkan akun-akun mencurigakan. Upaya ini merupakan kontribusi BNI dalam program anti-judi online nasional, bekerja sama dengan PPATK, Kominfo, OJK, dan BI.
- Chatbot untuk Pemahaman Produk: Menyediakan jawaban berbasis AI bagi relationship manager untuk menjawab berbagai pertanyaan nasabah.
- Prediksi Churn: Mengidentifikasi nasabah yang berisiko berhenti menggunakan layanan dan mengambil langkah proaktif untuk meningkatkan retensi.
Dari pihak Cloudera, Remus Lim, Senior Vice President untuk Asia Pasifik dan Jepang, menyambut baik penguatan kemitraan ini. “Kami sangat antusias untuk memperdalam kemitraan kami dengan BNI saat mereka memelopori fase berikutnya dari perbankan berbasis AI di Indonesia,” kata Remus.
“Dengan mengadopsi AI Inference dan platform data terpadu Cloudera, BNI memimpin dalam mengoperasionalkan AI generatif secara aman dalam skala besar. Kolaborasi ini menggarisbawahi komitmen kami untuk memberdayakan lembaga keuangan Indonesia dengan infrastruktur AI yang tepercaya, dapat diskalakan, dan siap secara regulasi,” jelasnya.
Seiring BNI terus memodernisasi arsitektur datanya, Cloudera bersama ekosistem AI-nya memungkinkan bank tersebut untuk memimpin secara aman dan bertanggung jawab di lanskap keuangan digital Indonesia yang dinamis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id