IBM memberikan bantuan dalam riset mengenai virus Korona yang akan mempelajari kelemahan virus tersebut sehingaga bisa mendapatkan formula untuk vaksinnya. Caranya, IBM menggunakan superkomputer mereka yang bernama Summit.
Gedung Putih memang baru saja mengumumkan menggandeng IBM secara resmi semalam tapi perusahaan tersebut sudah mengerahkan superkomputer sejak awal bulan ini untuk riset virus Korona. Ukuran superkomputer ini disebut sama dengan dua lapangan bola basket.
Ukurannya yang super besar ini untuk menampung kemampuan super cepat dari superkomputer dalam mengolah data atau berpikir. Dikutip dari WRAL TechWire, IBM Summit memiliki kemampuan kecepatan mengolah data hingga 148,6 Petaflops menggunakan 2.41 juta core.
Kemampuan tersebut jelas berbeda jauh dengan prosesor di komputer yang biasa kita gunakan. Misalnya, di kelas consumer atau yang biasa kita gunakan sehari-hari saat ini ada prosesor AMD Ryzen 9 3850X yang punya core terbanyakan di kelas tersebut dengan jumlah 16 core.
"Sejak awal pandemi Covid-19 kami sudah bekerja sama denganpemerintah di Amerika Serikat dan seluruh dunia untuk opsi yang memungkinkan bagi teknologi untuk membantu para ahli dan organisasi menghadapi pandemi, mempercepat proses penelitian, dan memungkinkan ilmuwan dan tim media menemukan cara mengobatinya," jelas Director of IBM Research, Dario Gil.
IBM juga sudah bekerja sama dengan Lenovo dan Intel yang juga memiliki superkomputer jenis high-performance computer untuk membantu proses riset menggunakan kecerdasan buatan di dalamnya.
Konsorsium yang dibentuk IBM, Lenovo, dan Intel dilaporkan menyediakan kemampuan 16 sistem dengan performa 330 petaflops yang terdiri dari 775.000 core prosesor (CPU) dan 34.000 GPU di kartu grafis.
Dijelaskan Gil bahwa superkomputer ini memungkikan kecerdasan buatan di dalamnya membantu proses kalkulasi yang dibutuhkan tim medis dalam melakukan eksperimen. Berbekal kemampuan kalkulasi dengan komputer biasa, proses eksperimen yang dilakukan baru bisa selesai bulanan hingga tahunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News