Kementerian Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo menyatakan iap menerjang segala kendala dan tantangan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G di daerah 3T.
“Nggak ada penolakan, masyarakat justru membutuhkan akses internet. Masyarakat meminta, bukan penolakan! Sekarang masyarakat lewat Bupati-nya yang minta. Masyarakat yang meminta pembangunan BTS di daerahnya,” ujar Menkominfo setelah peresmian pengoperasian BTS 4G di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
Menkominfo menyatakan 4.990 BTS telah terbangun di daerah 3T. Namun demikian, masih ada 630 BTS yang belum selesai dan akan dirampungkan pada semester I- tahun 2024. Menurutnya, salah satu daerah yang mengalami kendala pembangunan BTS 4G adalah Papua.
“Pembangunan BTS di Papua menghadapi kendala geografis seperti wilayah pegunungan dan lembah. Di samping itu, penyebaran penduduk di Papua tidak merata,” jelasnya.
Namun demikian, Menteri Budi Arie menekankan Pemerintah terus berupaya melakukan pemerataan akses digital bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk penduduk di Papua.
“Medannya menantang dan kondisi penduduknya terlalu tersebar. Misalnya, ada 20 orang di atas gunung sini, gunung sana. Tersebar penduduknya. Biar bagaimanapun siapapun kan harus punya akses konektivitas,” tuturnya.
Kementerian Kominfo mengaku menerapkan pendekatan khusus untuk mengatasi kendala geografis dan penyebaran penduduk di wilayah Papua dalam pembangunan infrastruktur digital. Menurutnya, teknologi satelit dengan jaringan kabel maupun gabungan keduanya bisa diterapkan di wilayah yang berbeda-beda kondisi geografisnya.
“Nggak bisa di Indonesia ini, negara yang besar pilihan hanya satu teknologi, harus kombinasi. Kota pakai kabel gitu kan, kalo udah daerah 3T, satelit pilihannya,” jelas Menkominfo.
Menteri Budi Arie menjelaskan penyediaan internet gratis sangat memungkinkan dilaksanakan pemerintah. Selain program pembangunan BTS 4G di daerah 3T, upaya pemerintah menyediakan akses internet berkualitas juga dilakukan di daerah perkotaan.
“Internet gratis memungkinkan tinggal bagaimana kebijakan kita, kebijakan pemerintah. Dan sampai saat ini Indonesia termasuk yang termurah dari sisi biaya. Per Gigabyte-nya sangat kompetitif. Urutan ke-4 termurah di dunia dari paket data ya,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News