Sebagian besar pengunjung yang juga merupakan penggemar setia Pokemon Go mengeluhkan kesulitan memperoleh jaringan data internet, dan harus mengantre dalam jangka waktu lama tanpa suguhan game berbasis Augmented Reality ini.
Selain absennya jaringan data seluler, pengunjung juga mengeluhkan game mengalami kendala, menyulitkan pengunjung untuk menangkap monster bahkan berujung pada tampilan error pada layar perangkat, seperti yang dilaporkan TechCrunch.
Menanggapi kekecewaan tersebut, Niantic menawarkan pengembalian dana dan ditambah dengan uang dalam game sebesar USD100 (Rp1,3 juta) untuk pengunjung Pokemon Go Fest. Sayangnya penawaran tersebut tidak berhasil mengatasi kekecewaan Jonathan Norton.
Norton dilaporkan mengajukan tuntutan hukum terhadap Niantic atas kerusakan tidak spesifik. Pada dokumen tuntutan hukum tersebut, Norton menyebut festival yang diadakan oleh Niantic tidak sesuai yang telah dijanjikannya.
Festival tersebut dapat dihadiri pengunjung setelah membeli tiket masuk seharga USD25 (Rp333.333). Penawaran harga tiket yang terjangkau tersebut menarik perhatian pengunjung dari luar Chicago, yang dinilai menjadi pengunjung dengan kekecewaan terbesar.
Pokemon Go Fest tersebut dilaporkan mengalami permasalahan terkait data seluler akibat kendala yang dialami oleh server penyedia layanan data. Hilangnya koneksi seluler menjadi alasan pengunjung berbondong-bondong meninggalkan lokasi acara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News