Dengan ini, Sharp akan kembali masuk ke pasar PC untuk pertama kalinya sejak mereka mematikan merek Mebius pada 2010, lapor Nikkei Asian Review.
Sharp mendapatkan 80,1 persen dari Toshiba Client Solution dengan harga JPY4 miliar. Kiyofumi Kakudo tetap akan menjadi presiden dan CEO dari Toshiba sementara Yoshihisa Ishida, yang merupakan Executive Vice President dari Sharp, telah ditunjuk untuk menjadi Chairman.
Sharp berencana untuk kembali mengembangkan Toshiba Client Solutions, yang mengalami kerugian sebesar JPY8,3 miliar pada tahun fiskal 2017. Strategi yang mereka gunakan adalah dengan mengembangkan pasar di luar Jepang dan juga memanfaatkan jaringan Foxconn yang luas.
Sebagai perusahaan penyedia layanan manufaktur elektronik terbesar di dunia, Foxconn memiliki banyak pabrik di Tiongkok. Mereka menghasilkan berbagai produk, mulai dari smartphone sampai server.
Tai Jeng-wu, Chairman dan CEO Sharp yang ditunjuk oleh Foxconn mengatakan bahwa bisnis PC Toshiba akan kembali untung dalam waktu satu atau dua tahun.
Dengan begitu, Sharp akan mendapatkan kembali investasi yang mereka tanamkan. Dia menyebutkan, operasi Sharp akan fokus pada pasar Jepang, yang masyarakatnya sudah mengenal merek Dynabook.
Namun, pada akhir September, ketika para penjual di Tiongkok berkumpul di Provinsi Guangdong, mereka dikabarkan bahwa lini PC di bawah Toshiba Client Solutions akan bertambah dengan cepat di Tiongkok.
Sementara itu, Ishida mengatakan, Shap akan bekerja sama dengan 400 teknisi dari Toshiba untuk membuat sinergi dalam teknologi Internet of Things.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News