Dikutip dari The Guardian, bahwa temuan ini berasal dari investigasi yang dilakukan pemerintah sejak bulan Juli tahun 2015 dan berusaha untuk mencari tahu tentang dominasi Qualcomm di pasar prosesor dan model ponsel 4G di periode 2011 hingga 2016.
"Qualcomm secara ilegal berusaha menutup bisnis rival mereka di pasar prosesor di jaringan LTE lebih dari 5 tahun sehingga berhasil membuat mereka mendominasi pasar tersebut," ungkap Penyelidik Kompetisi Bisnis Komisi Eropa Margrethe Vestager.
Vestager tidak menyebutkan berapa besar uang yang 'dibayarkan' Qualcomm ke Apple untuk hal tersebut tapi disebutkan bahwa jumlah uang tersebut berhasil membuat Qualcomm menjadi ekslusif di mata Apple.
Komponen moden dan prosesor Qualcomm digunakan pada seluruh perangkat iPhone dan iPad. Setidaknya hingga awal tahun 2017 saat Apple dan Qualcomm saling tuntut akibat Qualcomm yang dianggap memasang harga prosesor terlalu mahal.
Masih di tahun yang sama, Qualcomm balik menuntut Apple karena dianggap membocorkan teknologi komponen prosesor Qualcomm di balik iPhone ke rival mereka yaitu Intel.
Bahkan, iPhone X sempat dilarang dijual oleh Qualcomm karena salah satu varian iPhone X ada yang menggunakan komponen modem Qualcomm dan ada yang menggunakan modem buatan Intel. Alhasil Apple sempat dikabarkan sedang mendekati MediaTek untuk alternatifnya.
The Guardian menyebutkan bahwa jumlah denda yang dijatuhkan kepada Qualcomm setara dengan 4 persen dari pendapatan tahun 2017 Qualcomm. Pihak Qualcomm, lewat General Counsel Qualcomm Don Rosenberg membantah dan mengklaim bahwa Qualcomm tidak menyalahi aturan yang dituduhkan.
Setelah kabar ini berhembus disebutkan saham Qualcomm sempat menurun sebanyak 1,35 persen. Banyak pengamat bisnis menilai ini bisa dimanfaatkan oleh Broadcom untuk kembali mengajukan tawaran akuisisi yang sempat ditolak beberapa bulan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News