Menurut laporan CNBC, Perbix telah menjadi penyuplai Tesla selama 3 tahun. Namun, dengan akuisisi ini, Tesla bisa memproduksi lebih banyak komponen yang dibutuhkan secara internal. Tesla menjelaskan akuisisi ini merupakan bagian dari rencana mereka untuk "membuat mesin yang membuat mesin."
Akuisisi ini dilakukan di tengah-tengah kabar buruk yang menyebutkan Tesla kesulitan memenuhi target produksi. Minggu lalu, Tesla dilaporkan merugi USD619 juta pada kuartal ini. Selain itu, mereka mengaku tidak bisa memenuhi target memproduksi 5 ribu Model 3 per minggu pada tahun ini.
Di Twitter, CEO Tesla, Elon Musk mengatakan bahwa masalah produksi mobil ini karena adanya kemacetan produksi. Menurut rumor, kemacetan produksi itu terjadi karena ada bagian pada mobil Tesla yang harus dibuat oleh tangan manusia.
"Dengan Model 3, kita akan sukses dengan bantuan mesin atau tidak, atau produksinya akan tersendat-sendat dan kita akan kesulitan memenuhi tuntutan konsumen," kata Musk dalam laporan keuangan.
Pada kuartal tiga tahun ini, Tesla hanya berhasil membuat 260 Model 3, sementara pada awalnya, mereka menargetkan untuk memproduksi 1.500 unit.
Masih belum diketahui apakah akuisisi Perbix akan dapat membantu Tesla memecahkan masalah ini. Namun, akuisisi Perbix akan membantu Tesla untuk melakukan otomatisasi pada pabriknya.
Satu tahun lalu, perusahaan pembuat mobil itu membeli perusahaan Jerman, Grohmann Engineering. Dari akuisisi ini, Tesla membuat divisi baru dalam perusahaan yang disebut Tesla Advanced Automation Germany yang akan memanfaatkan talenta teknisi di negara tersebut.
Pada bulan Agustus, Musk berkata bahwa ambisinya adalah untuk membuat pabrik-pabrik yang dipenuhi dengan mesin sehingga ia terlihat seperti "kapal perang alien."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id