GameChanger Studio mengambil langkah berani dengan mengangkat krisis finansial 1998 di Indonesia. Ini adalah game yang tidak hanya "terinspirasi" dari sejarah, tetapi dibangun oleh seseorang yang melewati peristiwa tersebut.
Game ini adalah sebuah simulasi naratif yang sangat personal, terinspirasi dari pengalaman nyata sang Game Director, Riris Marpaung, selama krisis tersebut. Sebuah peristiwa di mana ia selamat setelah terjebak di tengah kerusuhan dan terus berjuang untuk tetap hidup.
“Game ini sangat personal. Saya pernah terjebak di tengah kekacauan 1998, dan game ini adalah cara saya menuangkan rasa bingung dan takut yang saya alami langsung saat berjuang untuk tetap hidup,” tutur Riris Marpaung.
“1998: The Toll Keeper Story” mengajukan pertanyaan sederhana namun kuat: “Bagaimana rasanya menjadi 'semut' yang berjuang untuk bertahan hidup ketika para 'gajah' sedang bertarung?”.
Dalam game ini, pemain berperan sebagai Dewi, masyarakat biasa, seorang penjaga gerbang tol yang sedang hamil dan mencoba melindungi keluarganya. Sementara di luar sana para 'penguasa’ sedang bertarung.
"Ini bukan cerita tentang menjadi pahlawan yang mengubah dunia. Ini tentang perjuangan berat untuk bertahan hidup, di saat dunia di sekelilingmu berubah drastis, kamu pun harus berubah,” kata Riris.
Game ini mengeksplorasi rasa takut dan ketidakpastian pada masa itu, namun lebih dalam lagi ini adalah kisah tentang perjuangan nyata seorang anak manusia. Dengan mengangkat kisah seorang calon ibu yang akan melakukan segalanya demi keselamatan sang jabang bayi, walau harus menghadapi berbagai kesulitan.
Melalui perjalanan yang sangat personal ini, GameChanger Studio bertujuan untuk menumbuhkan empati dan pemahaman yang lebih dalam tentang pengalaman manusia di masa-masa krisis.
GameChanger Studio juga ingin mewujudkan perjuangan Dewi lebih dari sekadar fiksi. Sebanyak 20% dari total pendapatan Artbook 1998: The Toll Keeper Story selama bulan pertama peluncuran akan didonasikan untuk mendukung kegiatan komunitas Indonesian Women in Game (IWIG).
“Kami percaya bahwa ini pun impian seorang Dewi: melihat kemampuan dan kreativitas perempuan Indonesia tersalurkan dengan baik, seperti yang ia harapkan kelak untuk putrinya tercinta,” ujar Riris.
Game ini kini tersedia di Steam seharga USD 11,99 / IDR 98.000,-, dengan diskon peluncuran 18%. Pada Google Play tersedia dengan harga yang sama (USD 11,99 / IDR 98.000,-) tanpa diskon.
Selain itu, tersedia juga dua DLC yang dijual terpisah di Steam: Digital ArtBook dan Original Soundtrack. Masing-masing DLC dibanderol seharga USD 5,99 / IDR 49.000,- dan mendapatkan diskon peluncuran 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id